Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelundupan Marak, Pengawasan BC di Pelabuhan Roro Punggur Lemah
Oleh : Hadli
Selasa | 13-01-2015 | 12:34 WIB
Roro-Punggur.gif Honda-Batam
Pelabuhan roro di Telaga Punggur, Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kawasan FTZ Batam masih dijadikan primadona untuk penyeludupan barang berupa sembako, elektronik termasuk obat-obatan maupun narkotika dari negara tetangga seperti Malaysia.

Bahkan kuat dugaan barang-barang haram yang luput dari pengawasan petugas kepabean,  Bea dan Cukai Tipe B Batam juga keluar bebas melalui pelabuhan pelabuhan tikus maupun pelabuhan domestik melalui pelabuhan roro ke beberapa daerah di Kepri. 

Pantauan BATAMTODAY.COM, penyelundupan barang menggunakan angkutan ekspedisi truk maupun mobil boks kerap terjadi, tidak tertutup kemungkinan adanya narkoba yang lolos dibawa masuk ke Batam dikeluarkan melalui jasa angkutan ini. 

Pasalnya produk kebutuhan yang memiliki nilai ekonomi kembali luput aatau adanya dugaan unsur kesengajaan diloloskan, terlihat muatan yang over kapasitas lolos menyeberang keluar Batam. Bahkan timbangan angkutan milik BC tidak difungsikan. Sopir angkutan barang hanya cukup menyerahkan dokumen yang diurus di kantor BC Tipe B Batuampar. 

Sumber warga sekitar kepada BATAMTODAY.COM menyampaikan, aktivitas penyeludupan barang melalui pelabuhan roro sudah merupakan hal yang biasa. Barang-barang tersebut diangkut ke Tanjunguban dan terus melanjutkan Tanjungpinang dan pulau sekitarnya. 

"Bisa kita lihat bersama, kalau kelebihan muatan seperti ini apakah dilarang, tidak. Nyatanya tidak ada barang yang diperiksa, semuanya lolos setelah masuk ke dalam pos BC," katanya meminta tidak disebutkan identitas belum lama ini. 

Angkutan pengangkut seperti truk menggunakan modus membuka terpal setelah menembus portal petugas Bea dan Cukai yang seolah sudah dilakukan pengecekan oleh petugas. 

Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kepri Dadag Wijanarko, mengatakan, terkait adanya barang FTZ berupa sembako, eletronik dan lainnya yang over kapasitas dibawa keluar Batam bukan merupakan domain PT ASDP. 

"Tugas kami hanya bagaimana jalur laluintas barang maupun kendaraan dan penumpang berjalan lancar sehingga barang-barang yang dibutuhkan antar pulau bisa sampai tepat waktu," kata dia, belum lama ini.

"Masalah pemeriksaan merupakan domainnya petugas BC Batam sedangkan kami ASDP hanya berkaitan dengan akutan, kalau sudah di-ACC oleh petugas yang berkaitan kami tidak bisa mencegah," pungkasnya. 

Editor: Dodo