Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Nilai Penjarahan Ikan di Anambas Mulai Berkurang
Oleh : Nursali
Senin | 12-01-2015 | 11:27 WIB
2015-01-12 11.46.33.png Honda-Batam
Ilustrasi nelayan tradisional.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Pasca-penenggelaman kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Anambas, aktivitas penjarahan ikan di kawasan tersebut kini mulai berkurang.

Menurut sejumlah nelayan di wilayah ujung utara Nusantara ini, kapal-kapal nelayan asing biasanya berani mencuri ikan di perairan Indonesia dengan terang-terangan, seolah tanpa takut.

Para nelayan asing, yang biasanya berasal dari Thailand dan Vietnam ini, terkadang berani mendekat ke sejumlah pulau yang dihuni nelayan Anambas, bahkan juga melakukan intimidasi kepada nelayan lokal.

Namun, seiring dengan ketegasan Pemerintah Indonesia, mental para nelayan asing yang dilengkapi dengan peralatan melaut lebih baik dari nelayan lokal, pun menciut.

"Memang nggak ada lalu bang, biasanya mereka (kapal asing-red.) selalu dekat dengan pulau. Tak jarang lah kami lihat kapal itu. Mungkin 4-5 mil dari pulau ada itu, bang," kata Safar, nelayan lokal di Tarempa, Senin (12/01/2014)

Ketegasan ini tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat lokal khususnya dalam hasil tangkapnya di laut. Nelayan lokal pun mengakui hasil tangkapnya jauh lebih meningkat jika dibandingkan dengan sebelum penenggelaman kapal-kapal asing tersebut.

"Dalam semalam kita bisa tangkap ikan sekitar 1 sampai 2 fiber ikan dalam semalam. Kami hanya gunakan pancing tradisional, kapal kami pun masih tradisional. Kalau diuangkan dalam semalam hasil penjualan kami bisa sampai 2 juta," kata, Vian, nelayan lainnya yang turut diakui teman-temannya.

Di lain tempat, meski pendataan hasil tangkap nelayan sedang berjalan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, Yunizar mampu menjamin bahwa hasil tangkap nelayan Anambas akan meningkat drastis.

"Sebab dulu pernah juga dilakukan penenggelaman yang serupa kepada nelayan asing dan ternyata hasil tangkap nelayan kita jauh meningkat," kata Yunizar.

Seperti diketahui, Pemerintah RI telah menenggelamkan tiga kapal nelayan asing dari Thailand dan Vietnam yang terbukti melakukan illegal fishing di Perairan Anambas, beberapa waktu lalu. Penenggelaman ini dilakukan setelah ada putusan hukum dari pengadilan setempat.

Editor: Dodo