Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuota Minta Ditambah, Data Riil Pengguna Elpiji 3 Kg di Batam Belum Ada
Oleh : Gokli Nainggolan
Jum'at | 09-01-2015 | 09:40 WIB
2015-01-09 11.08.01.jpg Honda-Batam
Rapat dengar pendapat di ruang Komisi II DPRD Batam, Kamis (8/1/2015) sore. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kekurangan kuota jadi kambing hitam kelangkaan elpiji 3 kilogram di Batam. Sementara data riil penguna elpiji yang dikenal sebagai "gas melon" yang terdiri dari rumah tangga dan usaha mikro belum ada.

Kekurangan kuota itu ternyata dihitung hanya sebatas menggunakan asumsi. Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Batam mengasumsikan, dari 1,2 juta penduduk Batam, 74 persen pengguna elpiji 3 kg, 14 persen pengguna elpiji 12 kilogram, sisanya dianggap menggunakan elpiji di atas 12 kilogram.

Selain tak memiliki data riil soal pengguna elpiji 3 kilogram, Disperindag ESDM Batam dan Pertamina cabang Kepri juga belum mengetahui kuota untuk tahun 2015 ini. Padahal, setelah kuota diketahui dan data akurat ada, akan diketahui berapa kekurangan sebenarnya.

"Asumsi dari jumlah penduduk yang semakin meningkat sekitar 1,2 sampai 1,3 juta, 74 persen itu pengguna gas 3 kilogram. Sedang 14 persen pengguna gas 12 kilogram, sisanya kita asumsikan gunakan di atas 12 kilogram," kata Amiruddin, Kepala Bidang ESDM, Disperindag dan ESDM Batam, dalam rapat dengar pendapat di ruang Komisi II DPRD Batam, Kamis (8/1/2015) sore.

Belum adanya data riil pengguna elpiji 3 kilogram di Batam juga diakui Branch Manager Pertamina cabang Kepri, Aji Anom. Menurut dia, yang punya data pengguna elpiji 3 kilogram itu adalah Disperindag dan ESDM Batam yang belum mereka terima.

"Yang tahu data itu Diseperindag Batam. Kami menunggu data dari mereka (Disperindag Batam)," kata dia.

Dia menambahkan, Pertamina cabang Kepri juga belum mengetahui berapa kuota elpiji 3 kilogram untuk Kota Batam di tahun 2015. Sebab, penentuan kuota merupakan wewenang Dirjen Migas yang belum dikirim ke Pertamina cabang Kepri.

"Belum ada kuota untuk tahun ini. Penyaluran gunakan kuota tahun lalu sekitar 800.000 tabung per bulan," jelasnya.

Menurutnya, pengguna elpiji 3 kilogram yakni rumah tangga dan usaha mikro. Dari 1,2 juta penduduk Kota Batam, sekitar 200 - 300 ribu rumah tangga gunakan elpiji 3 kilogram, sedangkan untuk usaha mikro belum diketahui.

Disinggung mengenai permintaan penambahan kuota elpiji 3 kilogram tanpa mengantongi data riil dan kuota tahun 2015, kata Aji Anom, bukan usulan Pertamina cabang Kepri melainkan usulan Disperindag Batam. Pertamina, kata dia, ditugasi mendistribusikan dan bukan meminta penambahan kuota.

"Yang minta penambahan kuota Disperindag, kami ditugasi mendistribusikan saja," kata dia lagi.

Permintaan penambahan kuota elpiji 3 kilogram di Batam ini pun didukung anggota DPRD Batam, khususnya anggota Komisi II yang melakukan rapat bersama Disperindag Batam, Pertamina cabang Kepri dan Hiswana Migas Kepri. Padahal, mereka juga menemukan sejumlah kejanggalan di lapangan, seperti banyaknya pangkalan tak resmi, masih banyak tabung eks singapur yang beredar, dan ada usaha makro seperti restoran dan hotel yang gunakan elpiji 3 kilogram. (*)

Editor: Roelan