Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

REI Sambut Baik Rencana Penataan Ulang Jalan Umum dan Drainase di Batam
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 08-01-2015 | 11:15 WIB
ketua-rei-batam-djaja-roselim.jpg Honda-Batam
Ketua DPD REI Khusus Batam, Djaja Roeslim. (Foto: Batam Pos).

BATAMTODAY.COM, Batam - Rencana Pemerintah Kota Batam untuk melakukan penataan ulang jalan umum dan drainase di kawasan Jodoh dan Nagoya disambut baik oleh DPD Real Estare Indonesia (REI) khusus Batam.

Ketua DPD REI Khusus Batam, Djaja Roeslim mengatakan, penataan ulang jalan dan drainase memang perlu dilakukan mengingat kondisi drainase yang sudah tidak bisa menampung debit air saat turun hujan.

"Saya kira sangat bagus, Pemko ditunggu dari dulu untuk melakukan pembenahan," ujar Djaja Roeslim kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Ia menjelaskan, kondisi saluran air saat ini memang sudah tidak memadai lagi dibandingkan dengan tumbuh pesatnya pembangunan di Batam.

"Dimensi harus diperbesar untuk menampung debit air," sebutnya.

Ia juga memiliki harapan, pembenahan jalan dan drainase tidak hanya dilakukan di kawasan Jodoh dan Nagoya, melainkan semua daerah di Kota Batam, termasuk di Batu Aji dan Batam Centre.

"Kalau bisa jangan nagoya jodoh, semua dong karena semua daerah tidak memenuhi kapasitas yang seharusnya," ujar Djaja Roeslim.

Kondisi saat ini, lanjutnya, saat turun hujan normal saja, beberapa daerah sudah banjir akibat dimensi drainase kurang besar sehingga tidak bisa menampung debet air.

"Rencananya bagus, kami sangat mendukung. Yang penting kapan realisasinya, itu sangat penting," ungkapnya.

Ketika ditanya tanggapannya tentang tudingan beberapa pihak yang menyatakan bahwa banjir yang kerap terjadi akibat pengembang yang tidak taat aturan, ia mengatakan bahwa pembangun sudah berdasarkan izin dari pemerintah yakni BP Batam dan Pemko. Ada izin cut and fill untuk pembuangan air dibuang ke saluran induk.

"Jadi masalahnya, saluran ada yang tidak bisa menampung. Lari ke jalan atau ke kawasan yang lebih rendah, selalu disalahkan pengembang," kata Djaja Roeslim.

Editor: Dodo