Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha 'Curhat' ke DPRD Minta Kepastian Hukum Gelper di Batam
Oleh : CR-9
Rabu | 07-01-2015 | 18:50 WIB
rdp_gelper.jpg Honda-Batam
Raoat dengar pendapat antara Komisi I DPRD dan pihak terkait dengan kalangan pengusaha gelper di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah pengusaha gelanggang permainan (gelper) yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Game Anak-anak dan Keluarga (APGEMA) 'curhat' ke DPRD Batam mengenai kepastian hukum operasional dan izin gelper, Rabu (7/1/2015).

Dalam pertemuan dengan Komisi I DPRD Batam, Ketua APGEMA, Joni Pakkun mengatakan anggota asosiasi yang dipimpinnya mengeluhkan tidak adanya kepastian hukum mengenai operasional gelper ini.

"Banyak anggota kami yang mengeluhkan sulit keluarnya izin yang telah diurus. Padahal kami siap dievaluasi dan dicek sebelum izin itu dikeluarkan," kata Joni.

Joni juga mengatakan hal ini mereka sampaikan kepada legislatif maupun Dinas Pariwisata yang menghadiri rapat tersebut mengingat sudah banyak investasi yang dikeluarkan anggota APGEMA untuk memulai usahanya.

"Kami juga siap ditindak dan diberi sanksi jika memang menyalahi aturan," tukasnya.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Batam, Nyang nyang Haris Pratamura mengatakan bahwa secara umum semua aturan terkait usaha gelper sudah ada, akan tetapi persoalannya adalah adanya penyalahgunaan izin yang dilakukan pengusaha sehingga usaha ini ditutup.

"Kalau memang buka gelper ya harus benar-benar, jangan ada perjudian lagi," kata dia.

Sedangkan anggota Komisi I, Sukaryo mempertanyakan soal perbedaan gelper dengan permainan saat ini yang banyak beroperasi di Timezone yang ada di pusat perbelanjaan. Menurutnya bahwa tidak ada perbedaan antara gelper dengan permainan yang Timezone.

"Kalau jenisnya sama dengan di timezone yang saat ini beroperasi di mall apakah perlu dibuat perwako lagi," ujar Karyo.

Kepala Bidang Sarana dan Obyek Wisata Dinas Pariwisata Kota Batam, Rudi Panjaitan menanggapi hal ini dengan menyebut adanya perbedaan persepsi antara satu pihak dengan yang lainnya menyikapi tentang gelper ini.

"Harusnya memang ada persamaan persepsi mengenai operasional gelper ini," kata Rudi.

Namun Rudi menjelaskan bahwa permainan gelper yang dibahas sekarang ini berbeda dengan permainan timezone secara teknis.

Hingga satu setengah jam rapat tersebut digelar, forum belum menghasilkan kesimpulan mengenai kepastian operasional gelper tersebut. Rapat berakhir tanpa hasil.

Editor: Dodo