Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga BBM Turun, Organda Karimun Ngotot Tak Mau Turunkan Tarif Angkot
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 06-01-2015 | 19:36 WIB
angkot_mogok_karimun.jpg Honda-Batam
Angkutan kota di Karimun. (Foto: Dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Niat baik Pemerintah Kabupaten Karimun untuk menurunkan tarif angkutan kota (angkot) pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung sejak  1 Januari 2015 lalu, ternyata diabaikan pihak Organda Karimun. Pasalnya, harga spare part (suku cadang) dan setoran yang mahal yang dijadikan 'kambing hitam', sehingga Organda menolak menurunkan tarif.

"Berdasarkan hasil rapat, tarif angkot disetujui naik sebesar 30 persen atau Rp1.000 dari tarif awal. Meskipun harga BBM saat ini telah turun, kita tidak mau jika pemerintah daerah menurunkan tarif angkot di Karimun ini," terang Amirullah, Ketua Organda Kabupaten Karimun, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (6/1/2015).

Menurutnya, penurunan tarif angkot akan menjadi permasalahan terhadap supir angkot saat di lapangan. Sebagai contoh, tarif angkot saat ini Rp5.000 dan jika diturunkan Rp500 saja maka permasalahan akan timbul saat  penumpang membayar Rp4.000.

"Jika Pemkab tetap menurunkan tarif angkot, lebih baik kembali ke tarif awal sebelum naiknya harga BBM dulu. Tapi, Pemkab harus memberikan subsidi untuk angkutan umum," tegasnya.

Dijelaskannya, Organda bukannya  tidak mendukung dan menghargai keputusan dari pemerintah setempat. Hanya saja, saat ini harga spare part (suku cadang) kendaraan terbilang mahal dari biasanya.

"Walaupun BBM turun, tapi harga spare part semakin mahal. Di samping itu, setoran sopir kepada pemilik angkot masih tinggi. Untuk itu pemerintah wajib memikirkannya. Kalau pemerintah tetap menurunkan tarif angkot, sebaiknya ditiadakan saja angkot di Karimun ini," ujarnya lantang.

Kendati demikian, Organda tetap menyambut baik rencana Dishub Karimun yang akan menggelar rapat bersama pengusaha angkutan di Karimun untuk membahas tarif angkutan pasca penurunan harga BBM. "Jika diundang tentu akan datang menghadiri. Tetapi, apapun ceritanya dalam rapat nanti, Organda tetap tidak mau menyetujui diturunkan tarif angkot," tutupnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karimun, Aryandy, dalam waktu dekat berencana menggelar rapat bersama Organda dan pengusaha transportasi di Karimun. Rapat tersebut untuk menggodok tarif angkutan di Karimun pasca penurunan BBM dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter untuk jenis jenis premiun. Sedangkan jenis solar dari Rp7.500 turun menjadi Rp7.250 per liternya.

"Dengan turunnya harga BBM, jelas tarif angkutan darat maupun laut akan ikut turun. Untuk itu, dalam waktu dekat akan diadakan rapat, bersama pihak terkait," katanya. (*)

Editor: Roelan