Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perawat dan Bidan di RSUD Tanjunguban Tak Dapat Uang Lembur
Oleh : Harjo
Sabtu | 27-12-2014 | 14:30 WIB
RSUD-Kepri-Tanjunguban.gif Honda-Batam
RSUD Kepri di Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ratusan perawat dan bidan sebagai tenaga medis atau tenaga fungsional di RSUD Kepri di  Tanjunguban ternyata tidak mendapatkan uang lembur. Justru yang mendapatkan tunjangan lembur merupakan pegawai struktural.

"Kami pernah dijanjikan akan diberikan uang lembur pada tahun 2014Sayangnya apa yang dijanjikan belum pernah terealisasi. Anehnya justru pegawai struktural yang mendapatkan uang lembur," ungkap salah seorang pegawai medis RSUD Tanjunguban, yang minta namanya tidak dituliskan, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (27/12/2014).

Tidak hanya itu, dia juga mengaku tidak mendapatkan uang jasa medis (JM) mulai Oktober hingga Desember 2014. Padahal, katanya, dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tetap ada pencairan anggaran ratusan juta setiap dua bulan. Uang jasa pelayanan para medis pun juga tidak dinikmati meskipun katanya lagi, dana tersebut sudah dianggarkan di APBD Kepri.

"Kami berharap agar manajemen RSUD Tanjunguban bisa lebih terbuka dan memperhatikan tenaga fungsional yang ada di RSUD. Karena tenaga medis tidak cukup hanya dengan janji. Apalagi kalau memang sudah menjadi hak tenaga medis. Kita berharap bisa direalisasikan walau besarnya mungkin hanya ratusan ribu, tetapi itu sangat bermanfaat bagi ekonomi keluarga kami," tambah sumber yang diamini oleh sejumlah tenaga fungsional RSUD Tanjunguban lainnya.

Sementara itu tokoh masyarakat Bintan Utara, Sahat Simanjuntak, menduga, pelayanan RSUD KEpri di Tanjunguban yang belum baik ada kaitannya dengan tunjangan-tunjangan tersebut. "Berbagai permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat Bintan Utara dan Lobam yang keluarganya pernah berobat di RSUD Tanjunguban. Sebagian besar mengeluhkan pelayanan, terutama karena alasan dokter selalu tidak berada di tempat," terangnya.

Masyarakat sangat berharap agar palayanan bisa lebih baik lagi. Kalau memang beberapa dokter tidak mampu bekerja dengan baik untuk memberikan pelayanan hendaknya pemerintah bisa mempertimbangkan kembali mereka yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Sementara Direktur RSUD Tanjunguban, dr Didi Sumarjadi, belum berhasil dikonfirmasi. (*)

Editor: Roelan