Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Misa Natal di Tanjungpinang Berlangsung Khidmat
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 26-12-2014 | 10:26 WIB
misa_natal_tpi.jpg Honda-Batam
Misa Natal di Gereja HKBP Bintan Center. (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Perayaan Misa Natal hari kelahiran Yesus Kristus bagi umat  nasrani di Tanjungpinang pada Kamis (25/12/2014) berlangsung khidmat dan aman. Ratusan jemaat melakukan misa di sejumlah gereja di Tanjungpinang.

Pantauan BATAMTODAY.COM, ratusan jemaat memadati pelaksanan Misa Natal 2014 di Gereja Katholik Santa Maria Batukucing, Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), GKPI, dan Gereja Pentakosta di di Jalan Wiratno Tanjungpinang. Sejumlah personel pengamanan termasuk dari kepolisian terlihat bersiaga di gereja-gereja tersebut.

Di Gereja HKBP Bintan Center, ratusan jemaat kristiani dengan Khidmat mengikuti Misa Natal yang dipimpin pendeta P Simajuntak STH, yang mengambil tema "Dalam Yesus Kristus-lah Kehidupan yang Kekal".

Nats khotbah yang disampaikan pendeta P Simanjuntak STH diambil dari Kitab Yohanes yang menceritakan "firman yang telah menjadi daging". Dalam khotbahnya, dia menyampaikan pada mulanya adalah firman, dan firman itu adalah Allah.

"Melalui nats Alkitab ini, kita dituntut untuk dapat berbagi, karena Yesus Kristus yang pertama berbagi dengan kita," pesan P Simanjuntak.

Natal, kata pendeta, adalah waktu menentukan pilihan dan dengan kelahiran Yesus Kristus, Tuhan memberikan pilihan pada manusia dalam membuka hati atau tidak, menyembah atau tidak atau berobat atau tidak. "Allah memberikan pilihan bagi kita sebagaimana firman itu telah menjadi daging dan diam di dalam diri kita," ujarnya.

Kemudian, Natal yang merupakan peringatan kelahiran Yesus Kristus merupakan jalan sebagai sarana dan penghubung pada umat manusia yang penuh dengan dosa. Dengan mengambil rupa dalam kedagingan manusia agar manusia di bumi dapat mengenal, meniru dan meneladani-Nya.

Peristiwa Natal, tambahnya, menjadi peneguhan pada iman kritiani yang menyatakan bahwa kelahiran Yesus menjadi satu-satunya juru selamat. Dan Natal sekaligus turunnya terang ke dalam dunia yang gelap atas ulah dan perilaku manusia yang penuh dengan dosa.

"Dengan terang dari Yesus Kristus, hendaknya dapat diterima oleh seluruh jemaat, dan jemaat Kristen akan dapat menerangi sesama umat manusia di dalam kehidupan sehingga seluruh umat dapat mendapatkan kasih karunia Yesus Kristus," ujarnya. (*)

Editor: Roelan