Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satu Kapal Roro Rusak di Hari Natal, Puluhan Mobil Tertahan di Tanjunguban Tujuh Jam
Oleh : Harjo
Jum'at | 26-12-2014 | 10:01 WIB
antrean roro tguban.jpg Honda-Batam
Antrean kendaraan di pelabuhan roro Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Puluhan mobil yang akan menyeberang dari Tanjunguban ke Batam sempat tertahan 5 - 7 jam pada Kamis (25/12/2014). Beberapa pengemudi mobil mengeluhkan pelayanan manajemen Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

"Saya antre sejak jam sembilan, sampai jam tiga sore belum bisa menyeberang. Kata petugas ASDP, berangkatnya nanti jam lima sore," kata Yosri, pengemudi yang ingin menyeberang ke Batam di pelabuhan roro, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (25/12/2014) kemarin.

Ia sudah menanyakan kepada pihak ASDP. Dikatakan, satu kapal roll-on-roll-off (roro) yaitu KMP Swarna Bengawan rusak sejak awal bulan ini sehingga penyeberangan Tanjunguban - Batam PP hanya dilayani dua kapal roro, KMP Barau dan KMP Kundur.

"Semestinya kan bisa diantisipasi. Jangan sampai pada saat puncak liburan malah rusak ataupun dalam perawatan rutin. Kalau perawatan rutin mestinya dibuat jadwal, tidak dijatuhkan pada hari libur nasional," saran Yosi.

Menurutnya, jika ASDP tidak mampu melayani penyeberangan penumpang dan kendaraan secara lebih baik, semestinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan mengambil alih. "Pemkab Bintan memiliki perusahaan BUMD seperti PT Bintan Inti Sejahtera, atau perusahaan BUP (Badan Usaha Kepelabuhanan) PT Bintan Karya Bahari. Kan bisa mengambil alih pengelolaannya agar lebih baik," usulnya.

Aling, penyeberang dengan kendaraan lainnya, juga bernasib sama. Dia mengaku sudah antre sejak pukul 11.00 WIB dan mendapat antrean di barisan nomor 7. Namun oleh petugas, Aling diberitahu baru bisa berangkat pukul 18.00 WIB.

"Mau bagaimana lagi, memang bisa berangkatnya jam enam sore. Mulai jam tiga sore ASDP sudah tidak memperbolehkan lagi mobil masuk mengambil antrean. Terpaksalah yang datang belakangan harus menginap di pelabuhan," kata Aling.

Supervisor ASDP Tanjunguban, Heriyanto, membenarkan tidak beroperasinya KMP Swarna Bengawan. Menurutnya, kapal tersebut dalam perbaikan rutin dan bukan karena kerusakan.

"KMP Swarna Bengawan dalam perbaikan rutin, sedang docking di galangan Bandar Abadi di Tanjunguncang mulai awal Desember lalu," katanya.

Dia menjelaskan, sejatinya masa perawatan rutin hanya dua pekan. Tetapi kali ini sampai satu bulan karena menunggu datangnya suku cadang. "Pelayarannya saja satu jam, pembuatan penumpang dan kendaraan satu jam, lalu penurunan penumpang dan kendaraan satu jam," terangnya.

Petugas ASDP lainnya, Zailways, mengatakan, puncak penumpang liburan memang pada Kamis kemarin Karena pada Selasa (23/12/2014) lalu kapal roro hanya mengangkut penumpang dan kendaraan dalam enam trip. Sementara pada Rabu (24/12/2014) ada tujuh trip, dan Kamis pukul 15.00 sudah menolak datangnya kendaraan yang akan menyeberang.

"Ini memang puncaknya liburan Natal, penumpang dan kendaraan penuh," ungkapnya.

Dia menerangkan, KMP Barau berkapasitas 250 penumpang dan 35 kendaraan roda empat. Sementara KMP Kundur 250 penumpang dan 20 kendaraan roda empat.

"Kendaraan biasanya penuh sesuai kapasitas. Kalau jumlah penumpang biasanya 80-90 persen pada hari libur," jelas Zilways.

Sedangkan kondisi penumpang speedboat juga mengalami lonjakan penumpang kemarin yang mencapai 22 trip untuk rute Tanjunguban - Batam. Padahal, hari biasanya hanya 16 trip. (*)

Editor: Roelan