Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dishub Harus Tertibkan Juru Parkir 'Bodong' di Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Rabu | 24-12-2014 | 13:25 WIB
jukir_liar.jpg Honda-Batam
Juru parkir 'bodong' di iven Kepri Carnival di Tanjungpinang beberapa waktu lalu.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota DPRD Kota Tanjungpinang  Syahrial meminta kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) setempat untuk menertibkan para juru parkir bodong. 

Hal ini dikarenakan banyak keluhan dari warga bahwa banyak tukang parkir berpenampilan ala preman yang memungut parkir di beberapa lokasi Tanjungpinang tanpa dasar yang jelas.

"Kita minta kepada Dishub agar segera menertibkan itu, meskipun para pelakunya hanya 15 hingga 20 persen juru parkir saja, itu tetap harus ditertibkan mengingat meresahkan masyarakat," ujar Syahrial saat dihubungi, Rabu (24/12/2014).

Syahrial juga mengatakan Dishubkominfo harus lebih intens melakukan penertiban dikarenakan untuk kenyamanan masyarakat dalam berparkir. 

"Ya sebelum ada apa-apa kita harap Dishub bergerak cepat dan kalau bisa intes pengawasan terhadap juru parkir ini dilakukan," ujarnya.

Sementara itu masyarakat sendiri mengaku gerah dengan beberapa orang juru parkir berperawakan preman yang meminta uang parkir dengan paksa, padahal tidak menggunakan jaket resmi juru parkir. Hal itu kerap kali terjadi di acara-acara besar dan di kawasan Kacapuri.

"Di Kacapuri itu preman, tatoan minta dengan paksa kepada siswa-siswi yang kemarin ada kegiatan di sana. Tidak bayar siswa itu diteriaki, padahal ada pos Dishub di depan KFC situ tapi mereka malah ngopi-ngopi saja tidak dipantau juru parkirnya. Jangan-jangan mereka dapat setoran juga," ujar Hendarto, salah satu warga Tanjungpinang yang ditemui di Kacapuri belum lama ini.

Belum lama ini juga di kawasan Monumen Nasional depan Gedung Daerah, saat perhelatan Wonderful Kepri Karnaval, terdapat juru parkir dadakan yang meminta uang kepada masyarakat untuk parkir kendaraan bermotor. Hal ini menurut masyrakat harus diperhatikan oleh Pemerintah.

Editor: Dodo