Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beralasan Dokter Spesialis Anak Kosong, RSUD Tanjungpinang Tolak Pasien Anak
Oleh : Habibi
Rabu | 24-12-2014 | 08:58 WIB
igd_rsud_tgpinang.jpg Honda-Batam
Instalasi Gawat Darurat di RSUD Tanjungpinang. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pelayanan rumah sakit pelat merah kembali dikeluhkan warga. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang dilaporkan telah menolak pasien anak penderita demam berdarah dengie (DBD). Beralasan dokter spesialis anak di ruang instalasi gawat darurat (IGD) sedang kosong, para pasien DBD itu diminta untuk langsung ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepulauan Riau.


"Dokternya cuti, satu lagi sedang di luar daerah, kata dokter jaganya. Sementara dia tidak bisa karena bukan dokter anak, dia dokter umum," ujar Rafi kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (23/12/2014).

Ibu muda ini mengaku panik saat membawa anaknya ke IGD RSUD Tanjungpinang namun malah ditolak. Menurut penuturan Rafi, dia kaget ketika dokter jaga IGD mengatakan tidak akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa dengan sang pasien kalau orang tua pasien tetap memaksa.

"Secara halusnya mungkin kalau salah diagnosis dia tidak bertanggung jawab karena dia dokter umum, bukan dokter spesialis anak. Tapi dia mau melayani ya risikonya seperti itu," katanya.

Karena ketakutan tersebut, Rafi terpaksa membawa anaknya ke RSUP dengan menggunakan sepeda motor. Anaknya sempat menggigil hebat saat perjalanan menuju RSUP Kepulauan Riau yang jaraknya 8 km dari RSUD Tanjungpinang.

Ternyata bukan hanya anak Rafi yang ditolak, tiga orang ibu lain juga mengaku mengalami hal yang sama. Padahal ada beberapa anak yang menderita demam, flu serta DBD juga.

"Kami juga disuruh ke sini karena tidak ada dokter katanya di RSUD. Kasihan anak kami pakai motor ke sini. Sudah tahu dokter kurang, tapi kok dokter diberikan cuti. Ada dokter yang kena musibah jadinya seperti ini," ujar seorang ibu yang duduk di sebelah Rafi di Ruang Anak RSUP Tanjungpinang.

Para ibu ini mengaku kecewa dan meminta Wali Kota Tanjungpinang untuk mengevaluasi kinerja dokter dan mencari dokter yang benar-benar memegang sumpah gelarnya. "Mentang-mentang dia dibutuhkan, jadi seenaknya. Saya lihat dokter di RSUD Tanjungpinang itu suka seenaknya, seperti raja. Apalagi untuk peserta Jamkesmas atau Jamkesda, kurang diperhatikan," keluh ibu tadi. (*)

Editor: Roelan