BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kepala Kepolisian Resor Bintan, Ajun Komisaris Besar Polisi Kristiaji, menyebutkan bahwa wilayah Bintan masih menjadi primadona lintasan bagi para pelaku perdagangan manusia dan berbagai jenis narkoba. Bintan sering dijadikan salah satu pintu masuk karena banyaknya pelabuhan-pelabuhan yang tidak resmi yang tersebar di sejumlah kawasan.

"Dengan permasalahan tersebut, seluruh anggota Polri hendaknya meningkatkan pengawasan, terutama menjaga komunikasi dengan masyarakat. Karena sampai saat ini ada kesan antara masyarakat dan Polri masih berjalan sendiri-sendiri sehingga masih banyak masyarakat yang menafsirkan hukum sendiri," ujar Kristiaji, belum lama ini.

Kristiaji mengatakan Bintan dijadikan primadona dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum tersebut hendaknya dijadikan sebagai acuan bagi anggota Polri dalam menjalankan tugasnya di lapangan.

"Saat ini kita sudah darurat narkoba. Bintan yang jadi salah satu daerah lintasan narkoba harus diantisipasi sejak dini. Hal yang sama juga masalah perdagangan manusia, seluruh jalur pelabuhan tikus juga harus terus dipantau," katanya.

Terpisah, tokoh pemuda Bintan Utara, Heri Sugianto, menyebutkan, masuknya narkoba dan aktivitas perdagangan manusia di Bintan memang tidak bisa dipungkiri. Beberpa waktu lalu Bintan juga menjadi pintu keluar masuk TKI ilegal ke Malaysia.

"Sejak masa ramai-ramainya TKI ilegal, Bintan menjadi jalur yang sangat ramai dan biasanya dibarengi dengan masuknya sejumlah barang-barang bekas dan diduga hal tersebut masih terjadi hingga saat ini," katanya. (*)

Editor: Roelan