Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecelakaan Kerja Meningkat

FSPMI Desak Semua Perusahaan di Batam Jalankan Program K3
Oleh : Gokli Nainggolan
Senin | 11-08-2014 | 16:25 WIB
suprapto-spmi.gif Honda-Batam
Suprapto.

BATAMODAY.COM, Batam - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Suprapto, mendesak semua perusahaan harus mematuhi dan menjalankan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Ditengarai, masih banyak perusahaan di Batam yang masih mengabaikan keselamatan pekerjanya.

"Masih banyak perusahaan yang belum menjalankan Program K3, padahal itu sangat penting. FSPMI Batam mendesak semua perusahaan untuk segera menjalankan Program K3 sesuai dengan ketentuan yang sudah ada," kata Suprapto, Sekretaris Konsulat Cabang (KC) FPSMI Batam, saat dimintai tanggapannya soal kecelakaan kerja yang kian meningkat di Batam, Senin (11/8/2014) siang.

Tak hanya itu, lanjut Suprapto, pengawasan dari pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam harus lebih ditingkatkan. Selain turun langsung ke lapangan, perusahaan yang belum atau tidak menjalankan Program K3 harus diberi sanksi tegas.

"Saya yakin masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan Program K3 itu. Perusahaan seperti harus diberi sanksi tegas," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria buruh galangan kapal dari PT ASL Marine, Tanjungucang terpaksa harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam. Pria yang diketahui bernama Januar (25) itu terjatuh dari ketinggian lima meter saat melakukan perbaikan kapal di perusahaan tersebut, Senin (11/8/2014) siang.

Januar dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Embung Fatimah Batam sekitar pukul 11.30 WIB menggunakan mobil ambulans perusahaan. Ia ditemani empat orang rekannya yang menggunakan wearpack warna orange.

Sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik korban, ia diketahui merupakan warga Setokok Kecamatan Bulang. Belum diketahui apa-apa saja luka yang diderita korban, namun sampai saat ini masih menjalani perawatan medis, dan disebut akan segera dirontgen.

Informasi yang diperoleh, Januar bekerja di PT ASL Marine, Tanjunguncang sebagai perkerja outsourcing dari PT Putra Teguh Mandiri (PTM). Diduga kuat korban terjatuh lantaran tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja yang seharusnya disiapkan oleh pihak perusahaan.

"Dia (Januar,Red) pekerja outsorcing. Tadi jatuh dari tanki kapal, ketinggian sekitar 5 meter,"ujar salah seorang, pria yang turut mengantar korban ke RSUD Embung Fatimah Batam. (*)

Editor: Roelan