Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Kesan Peserta Pelatihan Guru Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus

'Saya Jadi Lebih Sabar'
Oleh : Habibi
Kamis | 20-03-2014 | 10:11 WIB
workshop_gpk.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Peserta workshop melakukan simulasi penanganan anak berkebutuhan khusus. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah peserta workshop guru pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK) se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan yang digelar di Plaza Hotel Tanjungpinang, 15 - 20 Maret 2014 itu. Rata-rata, mereka masih awam dengan anak berkebutuhan khusus, belum tahu cara menghadapinya serta penanganannya.

"Saya sekarang menjadi lebih sabar," kata Hotmaida, salah satu peserta yang anaknya berkebutuhan khusus, kepada BATAMTODAY.COM.

Guru di TK Bernadeth Tanjungpinang ini menuturkan, dengan mengikuti workshop ini, dirinya merasa lebih tenang karena setidaknya sudah mulai memahami macam dan penanganan anak-anak berkebutuhan khusus. "Sebelumnya saya sering terpancing emosi. Tapi, saya sekarang lebih sabar karena sudah lebih paham," ujarnya.

Huzaifah Arifin, guru PAUD di Dabo, Kabupaten Lingga, juga merasa lega setelah mengikuti workshop ini. Dia mengaku semakin memahami cara penanganan anaknya yang menyandang gejala autistik. Apalagi cara-cara penanganan saat anaknya yang berusia lima tahun itu sedang tantrum (mengamuk).

"Saya baru tahu kalau anak autis itu harus diet, ditangani dengan sangat sabar. Selama ini, saya benar-benar masih awam, karena di tempat saya tak ada pelatihan macam ini," katanya sambil menitikkan air mata seraya berharap bisa mengikuti pelatihan sejenis pada periode berikutnya.
Kepala TK Negeri Pembina, Endang Suswati, pun tersentak. "Setelah mengikuti workshop ini, saya baru tahu kalau ada beberapa anak didik kami yang memiliki gejala-gejala anak berkebutuhan khusus," katanya.

Apalagi, dia juga mengaku baru tahu mengenai macam-macam anak-anak berkebutuhan khusus beserta penanganannya. "Untung saya diundang (ikut workshop). Jadi, sedikit banyak saya sudah bisa memahami," katanya.

Antusiasme juga ditunjukkan oleh seorang kepala swasta di Batam. Malah, usai mengikuti workshop ini, dia akan melaksanakan pelatihan untuk internal sekolah.
 
"Saya akan melaksanakan kecil-kecilan di sekolah untuk para guru. Karena, saya kini tahu ada beberapa anak didik kami yang berkebutuhan khusus," ujarnya.

Tak sampai di situ, dia juga akan menyosialisasikan mengenai anak berkebutuhan khusus kepada orang tua murid. "Bagaimanapun, peran orang tua untuk anak berkebutuhan khusus itu yang lebih penting," katanya.

Sejumlah peserta dari Batam lainnya malah meminta agar workshop mengenai ABK ditindaklanjuti pada pelatihan-pelatihan berikutnya. "Harusnya, pelatihan seperti ini rutin dan mendatangkan pakar-pakar ABK. Karena, selama ini memang tidak pernah ada pelatihan seperti ini," pinta seorang guru TK dari Batam. (*)

Editor: Roelan