Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fakultas Kedokteran Uniba akan Gelar Simposium Kesehatan Tingkat Nasional
Oleh : Dodo
Senin | 09-05-2011 | 12:29 WIB

Batam, batamtoday - Fakultas Kedokteran Universitas Batam (Uniba) berencana akan menggelar simposium kesehatan tingkat nasional dengan mengambil tema 'Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD), Terkini dan Usaha Eliminasinya' pada tanggal 21 Mei 2011 mendatang bertempat di New York Hall, Harmoni One, Batam.

Makmur Husaini Hasibuan, ketua Program Studi (Prodi) Kedokteran Uniba, Senin, 9 Mei 2011 mengatakan pemilihan tema tersebut didasarkan pada Batam sebagai wilayah yang termasuk dalam daftar sasaran program eliminasi malaria oleh pemerintah serta DBD yang termasuk wilayah endemis, di mana dalam siklus lima tahunannya akan tiba pada 2012 mendatang.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan ilmiah pertama yang dilakukan oleh Prodi Kedokteran Uniba yang berskala nasional," kata Makmur kepada wartawan.

Makmur menyebutkan pembicara yang akan hadir dalam simposium tersebut yakni Prof. DR. dr. Syaril Pasaribu, DR. Umar Zein, dr. Yosia Ginting, dr. Endang Haryanti dan Prof.DR.dr. Aznan Lelo, yang kesemuanya merupakan parktisi di bidang penanganan penyakit daerah tropis.

Sedangkan untuk pembahasan situasi terkini malaria dan DBD, Makmur mengatakan hal tersebut akan disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam.

Dalam menangani epidemi malaria dan DBD, menurut Makmur perlu dilakukan kajian secara epidemologi yakni dari sisi lingkungan, masyarakat dan penyakitnya.

"Kita bisa melihat bagaimana kondisi lingkungan dan pola hidup manusia di Batam. Minimal dari simposium ini nanti kita akan berikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai penanganan penyakit yang cukup mematikan ini," kata Makmur.

Selain itu, Fakulyas Kedokteran Uniba nantinya juga akan membuat database mengenai malaria dan DBD ini di mana data yang dikumpulkan tersebut akan disinergikan dengan data milik pemerintah untuk mengambil benang merah penanggulangan penyakit ini.

"Pemerintah perlu bekerjasama dengan kalangan akademis untuk penanggulangan penyakit ini," ujar Makmur.

Pada sisi lain, rekomendasi yang dihasilkan dari simposium ini dapat dijadikan pegangan bagi pemerintah untuk menggiatkan promosi kesehatan dan menggiatkan kembali kinerja pekerja kesehatan di Puskesmas sebagai garda terdepan penanganan kesehatan di tengah masyarakat.

Simposium ini ditargetkan diikuti oleh 25 orang peserta yang terdiri dari dokter maupun tenaga kesehatan lain seperti, perawat, bidan dan lainnya.

Untuk informasi kepesertaan dapat dilakukan dengan menghubungi panitia di Kampus Uniba dengan nomor telepon 0778-7485055 selambatnya hingga dua hari menjelang pelaksanaan acara dengan biaya simposium sebesar Rp500 ribu.