Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tarif Impor Produk Indonesia ke AS Turun Jadi 19 Persen, Pemerintah Optimistis Ekspor Meningkat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-07-2025 | 12:08 WIB
19-persen1.jpg Honda-Batam
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menko Airlangga Hartarto, saat jumpa pers terkait kesepakatan tarif impor produk Indonesia ke AS turun jadi 19 persen. (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif impor produk nasional ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%, menyusul kesepakatan tingkat tinggi antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.

Penurunan tarif tersebut dipandang sebagai langkah strategis yang akan membuka akses pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah perdagangan global.

Kesepakatan ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di kawasan yang mencapai hasil konkret sejak pernyataan resmi Presiden Trump pada 7 Juli 2025. Proses negosiasi intensif telah dilakukan sejak April 2025 melalui kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan tim negosiasi ke Washington DC untuk berdialog langsung dengan sejumlah pejabat pemerintah AS.

"Kesepakatan ini merupakan capaian diplomasi ekonomi yang sangat penting, terutama bagi sektor padat karya seperti industri garmen dan alas kaki yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke pasar AS," ujar Airlangga, dalam keterangan resminya, Jumat (18/7/2025).

Tarif yang kini berlaku bagi Indonesia juga tercatat sebagai yang terendah dibanding negara-negara lain di kawasan. Hal ini memberi peluang besar bagi sektor-sektor strategis untuk meningkatkan ekspor secara lebih kompetitif.

Pemerintah menilai kebijakan ini akan memberikan kepastian bagi pelaku usaha serta mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Selain itu, langkah ini dinilai mendukung relokasi industri ke dalam negeri dan menjadi stimulus positif bagi peningkatan investasi asing.

"AS merupakan mitra dagang utama kedua bagi Indonesia setelah Tiongkok. Dengan tarif baru yang lebih rendah, produk seperti minyak sawit, garmen, dan alas kaki akan punya daya saing lebih tinggi," tambah Airlangga.

Langkah ini juga dianggap penting dalam menjaga keberlangsungan sektor industri padat karya, terutama dalam mencegah potensi penurunan permintaan yang dapat berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia tetap membuka peluang kerja sama yang seimbang. Produk unggulan AS seperti energi, pertanian, mesin, dan pesawat udara tetap mendapat akses ke pasar dalam negeri, mencerminkan sifat timbal balik yang strategis dari kesepakatan ini.

Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian serius terhadap penguatan rantai pasok dan transformasi ekonomi nasional. Kebijakan perdagangan seperti ini dinilai menjadi bagian penting dari upaya menciptakan ekosistem industri yang lebih kompetitif dan terintegrasi secara global.

Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus memperluas akses pasar melalui negosiasi dagang lainnya dan memperkuat kerja sama internasional. "Kombinasi antara penurunan tarif dan langkah diplomasi ekonomi lainnya diharapkan akan berdampak ganda: memperluas pasar ekspor dan memperkuat posisi industri dalam negeri di pasar global," tutup Airlangga.

Dengan langkah ini, Indonesia mempertegas posisinya sebagai pemain utama dalam perdagangan internasional yang adaptif, berdaya saing tinggi, dan proaktif dalam memperjuangkan kepentingan nasional.

Editor: Gokli


A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library '/opt/cpanel/ea-php54/root/usr/lib64/php/modules/xsl.so' - /lib64/libxslt.so.1: symbol xmlGenericErrorContext, version LIBXML2_2.4.30 not defined in file libxml2.so.2 with link time reference

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: