Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkomdigi Ajak Masyarakat Bersatu Lawan Cyberbullying, Tekankan Literasi Digital Lindungi Anak
Oleh : Redaksi
Sabtu | 05-07-2025 | 12:48 WIB
lawan-bullying.jpg Honda-Batam
Menkomdigi Meutya Hafid, saat menghadiri pemutaran perdana terbatas film Cyberbullying di Jakarta, Jumat (4/7/2025). (Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu melawan maraknya perundungan siber (cyberbullying) yang semakin banyak dialami anak-anak dan remaja di ruang digital.

Meutya menegaskan, literasi digital serta edukasi publik menjadi kunci utama dalam mencegah dampak jangka panjang dari kekerasan verbal di dunia maya.

"Masyarakat harus sadar bahwa cyberbullying itu tidak baik, melanggar hukum, sehingga mereka akan berusaha mengoreksi perilaku-perilaku cyberbullying," ujar Meutya, saat menghadiri pemutaran perdana terbatas film Cyberbullying di Jakarta, Jumat (4/7/2025), demikian dikutip laman Komdigi.

Ia menekankan, meskipun terjadi di dunia maya, cyberbullying berdampak serius terhadap kondisi emosional dan psikologis anak, sehingga tidak boleh dianggap sepele.

"Kita lihat bahwa permasalahan perundungan online atau cyberbullying adalah masalah yang cukup serius. Kadang terlihat sepele, namun itu berdampak terhadap psikis anak," jelas Meutya.

Berdasarkan data yang diungkap Menkomdigi, sekitar 48 persen anak-anak yang telah mengakses internet mengaku pernah menjadi korban perundungan siber.

Untuk menangkal hal tersebut, Kementerian Komdigi terus berupaya memberantas konten bernuansa cyberbullying di media sosial, termasuk dengan memutus akses terhadap akun atau materi yang mengandung unsur perundungan.

Namun, Meutya mengakui masih terdapat tantangan karena banyak kasus perundungan terjadi di ruang komunikasi privat sehingga sulit terdeteksi. "Perundungan digital tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi juga banyak terjadi di ruang privat seperti grup pertemanan. Ini membuatnya sulit terdeteksi secara langsung oleh sistem meskipun tetap masih bisa," tuturnya.

Selain pemutusan akses, Kementerian Komdigi gencar menggiatkan literasi digital, khususnya kepada pelajar, guru, dan orang tua, untuk mencegah serta menangani kasus cyberbullying.

Menkomdigi juga menyampaikan apresiasi kepada DL Entertainment yang memproduksi film Cyberbullying karena dinilai turut berperan dalam edukasi masyarakat mengenai bahaya perundungan daring, terutama bagi anak-anak dan remaja.

"Lahirnya tayangan-tayangan, termasuk film yang mendukung edukasi untuk melawan kejahatan-kejahatan internet, termasuk cyberbullying, ini adalah hal yang positif dan kita dukung dengan penuh," ujarnya.

Ia berharap film edukasi seperti Cyberbullying dapat diputar lebih luas, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia melalui platform digital maupun jaringan bioskop lokal. "Kita butuh film ini dan kita harapkan film ini juga tidak hanya tayang di Jakarta tapi bisa juga di banyak kota dan daerah di Indonesia," pungkas Meutya.

Editor: Gokli