Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Atasi Kekurangan Dokter di Daerah, Pemerintah Siapkan Penambahan Fakultas Kedokteran
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-07-2025 | 12:28 WIB
Menteri-Saintek.jpg Honda-Batam
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dalam sambutannya secara daring pada Muktamar Asosiasi Institut Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025 di Universitas Andalas, Padang, Jumat (27/6/2025). (Foto: Kemdiktisaintek)

BATAMTODAY.COM, Padang - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga medis dengan menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menyoroti masih terbatasnya pendidikan dokter spesialis, sementara banyak daerah di Indonesia mengalami kekurangan tenaga dokter.

"Transformasi kebijakan untuk percepatan peningkatan akses, kualitas, dan distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan wilayah mutlak membutuhkan kolaborasi dan semangat gotong royong dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan," ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dalam sambutannya yang disampaikan secara daring pada Muktamar Asosiasi Institut Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025 di Universitas Andalas, Padang, Jumat (27/6/2025), demikian dikutip laman Kemdiktisaintek.

Berdasarkan kajian Kemdiktisaintek, saat ini terdapat peluang untuk membuka 165 program studi baru di bidang spesialis dan subspesialis, serta peningkatan kuota mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Melihat kebutuhan tersebut, Kemdiktisaintek berencana membentuk satuan tugas khusus untuk mempercepat penambahan jumlah dokter, sekaligus meningkatkan kualitas dokter umum maupun spesialis.

Satgas tersebut juga akan berperan dalam merumuskan kebijakan strategis untuk pemerataan distribusi tenaga medis ke berbagai wilayah, agar pelayanan kesehatan dapat dirasakan secara adil di seluruh Indonesia.

Menteri Brian turut menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, tidak hanya kuratif tetapi juga promotif dan preventif berbasis keluarga. Ia menilai hal itu harus diiringi dengan pembangunan ekosistem yang terintegrasi antara bidang sains dan kesehatan.

"Kita harus memperkuat kolaborasi untuk bersama-sama membangun sistem pendidikan dokter yang mampu menjangkau kebutuhan kesehatan nasional secara merata dan berkeadilan," tegas Brian di hadapan para peserta muktamar.

Selain itu, Kemdiktisaintek menyatakan dukungannya terhadap upaya Kementerian Kesehatan (Kemkes) dalam mencetak lulusan dokter berkualitas. Komitmen ini diwujudkan melalui pembentukan Komite Bersama Kemdiktisaintek dan Kemkes yang akan diluncurkan pada Senin (30/6/2025) mendatang, guna memperkuat sinergi dalam pembangunan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia.

Acara Muktamar AIPKI 2025 turut dihadiri oleh para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia, pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi, serta perwakilan dari dunia medis dan industri kesehatan.

Editor: Gokli