Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dukung Ketahanan Pangan Lokal, Warga Binaan Lapas Tanjungpinang Panen Sayur Hampir 1 Ton
Oleh : Devi Handiani
Sabtu | 21-06-2025 | 15:28 WIB
panen-kangkung1.jpg Honda-Batam
Warga binaan Lapas Tanjungpinang, berhasil panen hampir satu ton kangkung dan sawi dari lahan pertanian yang dikelola secara mandiri, Jumat (20/6/2025). (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Program ketahanan pangan yang digagas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tanjungpinang membuahkan hasil menggembirakan. Pada Jumat (20/6/2025), warga binaan berhasil melakukan panen hampir satu ton sayuran segar berupa kangkung dan sawi dari lahan pertanian yang dikelola secara mandiri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan warga binaan yang tidak hanya bertujuan membekali keterampilan, tetapi juga mendukung ketersediaan pangan lokal dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan.

"Program ini menjadi wujud nyata peran aktif warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus bentuk pembinaan yang produktif dan bermanfaat," ujar Kalapas Kelas IIA Tanjungpinang, Untung Cahyo Sidharto.

Panen bulan Juni tercatat mencapai lebih dari 830 kilogram, dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan. Sayuran tersebut ditanam di berbagai titik, termasuk lahan kosong di sekitar area berandgang, lahan tidur di luar lapas, serta lahan pertanian yang telah dikembangkan.

Hasil panen tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi bagi warga binaan, tetapi juga dijual di pasar lokal untuk menambah pendapatan, serta disalurkan dalam bentuk bantuan sosial melalui kegiatan bakti sosial rutin bulanan.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, yang turut mengawal program ini, menuturkan bahwa keberhasilan panen tak lepas dari dukungan penuh seluruh jajaran serta semangat belajar warga binaan. "Warga binaan sangat antusias belajar pertanian. Ini bukan sekadar aktivitas, tapi bekal keterampilan yang bisa mereka gunakan setelah bebas nanti," ucapnya.

Rencana ke depan, program ini akan diperluas dengan menanam komoditas baru seperti mentimun, buncis, dan gambas. Selain itu, pelatihan pertanian organik lanjutan juga akan diberikan guna menambah wawasan dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Program ini membuktikan bahwa pembinaan di dalam lapas dapat berjalan secara produktif dan berdampak langsung pada masyarakat, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Lapas Tanjungpinang menargetkan dapat menjadi percontohan dalam pengembangan ketahanan pangan berbasis pemasyarakatan.

Editor: Gokli