Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batam Penyumbang Terbesar PDRB Kepri 2024, BP Batam Perkuat Validasi Data
Oleh : Redaksi/Alex
Rabu | 18-06-2025 | 15:08 WIB
Deputi-Fary1.jpg Honda-Batam
Rakor antara BP Batam dan BPS Provinsi Kepri, terkait sumbangsih Batam dalam PDRB Kepri 2024 yang berlangsung di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6/2025). (Foto: BP Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam kembali menegaskan perannya sebagai penggerak utama perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Batam menyumbang 66,01 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri sepanjang tahun 2024.

Nilai PDRB Batam atas dasar harga berlaku tercatat mencapai Rp 233,05 triliun, sementara berdasarkan harga konstan 2010, angkanya mencapai Rp 135,51 triliun. Capaian ini memperkuat posisi Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional yang strategis, terutama dalam mendorong investasi dan pengembangan industri.

Data tersebut dipaparkan dalam rapat koordinasi antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan BPS Provinsi Kepri, yang digelar di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua lembaga terkait sinkronisasi data ekonomi Batam.

"Kami ingin memastikan akurasi dan keselarasan data PDRB agar tidak terjadi perbedaan dalam publikasi resmi," tegas Fary Francis, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam.

Fary menekankan sinergi antara BP Batam dan BPS sangat penting dalam menghasilkan data ekonomi yang valid, akurat, dan terpadu, sebagai dasar pengambilan kebijakan strategis daerah. "Data yang tepat tidak hanya mendukung perencanaan pembangunan yang terarah, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor dan menjamin kebijakan lebih menyentuh kebutuhan masyarakat," lanjutnya.

Ia juga menggarisbawahi peran Batam dalam peta ekonomi nasional, mengacu pada arahan Presiden RI yang menjadikan Batam sebagai pusat ekonomi dan investasi baru di Indonesia. "Dengan seluruh potensi yang ada, Batam harus menjadi kawasan investasi yang inklusif. Mari kita jaga iklim investasi agar tetap kondusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," tutup Fary.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Kepri Margaretha Ari Anggorowati, Kepala BPS Batam Eko Aprianto, serta Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Ari Sugih Mulia, bersama sejumlah pejabat tingkat II BP Batam.

Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola data ekonomi yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap dinamika pembangunan, sekaligus memperkuat peran Batam sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Indonesia.

Editor: Gokli