Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Sektor Strategis Lewat Pertemuan Tingkat Menteri 6WG ke-15
Oleh : Redaksi
Selasa | 17-06-2025 | 13:28 WIB
RI-Sing2.jpg Honda-Batam
The 15th Indonesia–Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) yang diselenggarakan pada Minggu (15/6/2025) di Singapura. (Foto: Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia dan Singapura menegaskan komitmen untuk memperdalam kerja sama ekonomi bilateral melalui The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) yang diselenggarakan pada Minggu (15/6/2025) di Singapura.

Pertemuan tahunan ini dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dan Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga menjabat Menteri Perdagangan dan Industri, Gan Kim Yong.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara mengevaluasi dan mendorong percepatan implementasi kerja sama di enam sektor utama: pengembangan wilayah Batam-BintanpKarimun (BBK), investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, dan pariwisata.

"Di tengah kompleksitas geoekonomi global saat ini, kemitraan Indonesia dan Singapura menjadi semakin strategis. Kolaborasi ini tidak hanya penting bagi kedua negara, tetapi juga berdampak signifikan bagi stabilitas dan pertumbuhan kawasan," ujar Menko Airlangga dalam sambutannya, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Senada dengan itu, DPM Gan Kim Yong menegaskan pentingnya menciptakan iklim usaha yang kondusif guna menarik investasi. "Pemerintah harus aktif memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha agar potensi ekonomi bisa dioptimalkan," jelasnya.

Salah satu hasil konkret dari kerja sama ini adalah pengembangan kawasan BBK, terutama Nongsa Digital Park yang kini menarik minat investor besar, termasuk untuk pengembangan pusat data (data center). Dalam hal ini, kedua negara berkomitmen memberikan kemudahan perizinan dan memperkuat infrastruktur pendukung investasi.

Di bidang investasi, Indonesia dan Singapura sepakat mengakselerasi pengembangan sektor energi bersih, seperti kendaraan listrik, efisiensi energi, serta pembiayaan hijau. Keduanya juga mencatat capaian positif Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal melalui Kendal Industrial Park yang telah membuka banyak lapangan kerja.

Sektor ketenagakerjaan juga menjadi fokus pembahasan, khususnya dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) muda melalui program Tech-Talent dan Tech:X. Kedua negara akan mendorong promosi dan perluasan program ini agar lebih menjangkau generasi muda.

Untuk sektor agribisnis, pertemuan mencatat pentingnya kolaborasi teknologi pertanian dan pembukaan peluang perdagangan baru, yang dapat memperkuat ketahanan pangan kedua negara.

Sementara dalam bidang transportasi, kedua menteri menyambut baik pembukaan rute penerbangan langsung baru ke destinasi wisata seperti Labuan Bajo, yang diyakini akan memperkuat konektivitas dan mendorong pariwisata serta pertumbuhan ekonomi daerah. "Rute baru ke Labuan Bajo akan membawa manfaat nyata, baik dari sisi jumlah kunjungan wisatawan maupun peningkatan ekonomi lokal," tutur Airlangga.

Menyoroti pariwisata sebagai sektor vital, kedua negara mencatat peran signifikan kunjungan antarwarganya. Tahun 2024, Indonesia menjadi negara penyumbang wisatawan terbanyak kedua bagi Singapura, sementara Singapura berada di posisi ketiga sebagai negara sumber wisatawan ke Indonesia. Melalui program twinning destination, cruise tourism, dan MICE, angka kunjungan diproyeksikan terus meningkat.

"Rencana pengembangan rute kapal pesiar dari Singapura ke destinasi wisata Indonesia seperti Belitung akan memberikan nilai tambah bagi kedua negara," ujar Menko Airlangga.

Pertemuan ini ditutup dengan penandatanganan Joint Report to Leaders yang akan disampaikan dalam Leader's Retreat antara pemimpin kedua negara pada 16 Juni 2025 di Singapura.

Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, serta sejumlah pejabat tinggi dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Pertemuan 6WG ke-15 ini menegaskan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kemitraan ekonomi lintas sektor dan menjaga relevansi kerja sama di tengah dinamika ekonomi global.

Editor: Gokli