Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minat Masyarakat Terus Meningkat, Lulusan Pendidikan Vokasi Kemenperin Serapannya Tembus 90 Persen
Oleh : Redaksi
Rabu | 11-06-2025 | 15:08 WIB
pendidikan-vokasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan siap pakai.

Capaian ini terlihat dari meningkatnya jumlah pendaftar ke unit-unit pendidikan vokasi industri di bawah naungan Kemenperin, seiring tingginya serapan lulusan oleh dunia kerja.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan, pendidikan vokasi yang dikelola Kemenperin telah terbukti menghasilkan lulusan yang kompetitif di pasar tenaga kerja. "Lebih dari 90 persen lulusan pendidikan vokasi Kemenperin telah terserap di industri, sementara sisanya menjadi wirausaha baru atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," kata Agus dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Saat ini, Kemenperin memiliki 22 unit pendidikan vokasi industri yang terdiri atas 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang tersebar di berbagai wilayah dan dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).

Melalui program Jalur Pendaftaran Vokasi Industri (JARVIS) 2025 yang dibuka sejak 22 April lalu, minat masyarakat tercatat mengalami peningkatan signifikan. Kepala BPSDMI, Masrokhan, menjelaskan bahwa jumlah pendaftar tahun ini naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

"Hingga saat ini, jumlah pendaftar ke politeknik dan akademi komunitas telah mencapai 73.998 orang, meningkat dari 60.179 pada tahun lalu. Untuk SMK, sudah terdaftar 27.748 pendaftar, lebih tinggi dari 23.559 pendaftar tahun 2024," ungkap Masrokhan.

Dari total pendaftar tersebut, JARVIS 2025 hanya menampung 7.210 siswa dan mahasiswa. Artinya, rata-rata persaingan mencapai 14 pendaftar untuk setiap kursi yang tersedia.

Masrokhan menilai tingginya animo masyarakat tidak lepas dari reputasi lulusan vokasi industri Kemenperin yang mampu terserap cepat oleh industri. "Pada 2024, dari 3.506 lulusan mahasiswa dan 2.164 lulusan siswa, sebanyak 77,5 persen langsung bekerja, 15,4 persen melanjutkan studi, dan 5,3 persen menjadi wirausaha," jelasnya.

Keunggulan lain yang ditawarkan unit pendidikan Kemenperin adalah penerapan sistem magang industri dan sertifikasi kompetensi yang langsung sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Selain itu, kerja sama internasional turut memperkaya pengalaman siswa.

"Kami menjalin kemitraan dengan banyak negara seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, sehingga siswa kami berpeluang mendapatkan beasiswa, magang di luar negeri, bahkan mengikuti kompetisi internasional," tambah Masrokhan.

Kemenperin juga menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan revolusi industri 4.0. Peserta didik dibekali keterampilan digital, otomasi, dan teknologi mutakhir agar mampu beradaptasi di industri masa depan. "Melalui pendekatan dual system yang link and match dengan industri, peserta didik tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga menjalani praktik langsung di lapangan. Ini yang membuat mereka cepat diserap perusahaan," tegasnya.

Sebagai penutup, Masrokhan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan yang masih terbuka di beberapa unit pendidikan Kemenperin. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi: jarvis.kemenperin.go.id.

Editor: Gokli