Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wamenkominfo Nezar Patria Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Tata Kelola AI di London Tech Week 2025
Oleh : Redaksi
Selasa | 10-06-2025 | 12:48 WIB
1006_wamen-nezar_934834878881.jpg Honda-Batam
Wamenkominfo Nezar Patria, saat menjadi pembicara dalam diskusi panel tingkat tinggi bertajuk The Asia Get Together di ajang London Tech Week 2025, Senin (9/6/2025). (Foto: Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang bertanggung jawab saat menjadi pembicara dalam diskusi panel tingkat tinggi bertajuk The Asia Get Together di ajang London Tech Week 2025, Senin (9/6/2025). Acara yang digelar oleh The UK Asia Grant Foundation itu berlangsung di Irwin Mitchell, The Northcliffe, London.

Dalam forum tersebut, Nezar memaparkan strategi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem AI nasional yang inovatif sekaligus beretika. Ia menekankan perlunya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan nilai-nilai demokrasi, khususnya pada aspek privasi data, keadilan algoritmik, dan kepercayaan publik.

"Kami percaya bahwa inovasi harus berjalan seiring dengan tata kelola. Pendekatan Indonesia berakar pada komitmen ganda: memungkinkan inovasi yang gesit dan melindungi nilai-nilai demokrasi," ujar Nezar, demikian dikutip laman Komdigi.

Ia menambahkan, AI telah mulai dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan nasional, seperti modernisasi layanan publik, pengembangan pertanian cerdas, transformasi pendidikan, ketahanan iklim, dan perluasan akses terhadap layanan keuangan.

Namun, Nezar juga mengakui tantangan geografis dan infrastruktur yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan. "Dengan lebih dari 17.000 pulau, memastikan pemerataan infrastruktur digital --mulai dari koneksi broadband hingga layanan cloud-- menjadi tugas besar yang sedang kami upayakan," paparnya.

Selain infrastruktur, Nezar menyoroti kebutuhan akan sumber daya manusia yang andal di bidang AI. Ia menyebut investasi dalam pendidikan STEM dan kerja sama internasional sebagai kunci untuk mengembangkan talenta digital secara berkelanjutan.

"Kami melihat tantangan ini sebagai peluang. AI dapat menjadi alat untuk menjembatani kesenjangan layanan, termasuk melalui logistik cerdas dan penerapan telemedisin," tambahnya.

Nezar juga memanfaatkan forum London Tech Week sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi antara negara-negara Asia dan Barat. Menurutnya, forum ini bukan sekadar ajang pamer teknologi, tetapi juga sarana membangun jembatan kolaboratif global.

"Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, forum ini membuka peluang kemitraan lintas batas, termasuk dalam penelitian, eksperimen regulasi melalui regulatory sandbox, transfer pengetahuan, dan mobilisasi modal," jelas Nezar.

Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga berperan aktif sebagai mitra inovasi global. Melalui partisipasi aktif dalam forum-forum internasional, Indonesia diharapkan dapat turut membentuk norma global dan mengembangkan teknologi yang lebih inklusif.

Dalam sesi panel tersebut, Nezar berdampingan dengan Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo, serta perwakilan dari Filipina, Napoleon Juanillo, yang menjabat Asisten Sekretaris di Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Selain tampil sebagai pembicara, Wamen Nezar juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah tokoh penting, antara lain Deputy Mayor of London for Business & Growth, Mr. Howard Dawber; lembaga promosi investasi London & Partners; serta Innovate UK, badan di bawah UK Research and Innovation (UKRI) yang mendukung pengembangan produk dan layanan inovatif.

Kehadiran Nezar Patria dalam London Tech Week 2025 menandai komitmen Indonesia untuk aktif berkontribusi dalam diskusi global terkait masa depan teknologi, serta memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu aktor utama dalam transformasi digital kawasan Asia dan dunia.

Editor: Gokli