Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerja Sama Pendidikan Indonesia-Inggris, Targetkan 10 Ribu Mahasiswa Jangkau Pendidikan Kelas Dunia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 31-05-2025 | 16:08 WIB
kelas-dunia.jpg Honda-Batam
Menko Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, UK Government International Education Champion Professor Sir Steve Smith, dan perwakilan dari kelompok perguruan tinggi elite Inggris Russell Group, menemui Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Jumat (30/5/2025). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong penguatan sektor pendidikan melalui kemitraan strategis dengan mitra internasional, termasuk dengan Inggris.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta memperluas akses terhadap pendidikan bertaraf global. Salah satu wujud konkret kolaborasi tersebut adalah peresmian Kampus Internasional King's College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, UK Government International Education Champion Professor Sir Steve Smith, dan perwakilan dari kelompok perguruan tinggi elite Inggris Russell Group, menemui Presiden Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Jumat (30/5/2025).

"Pemerintah menyambut baik rencana kemitraan pendidikan antara Indonesia dan Inggris. Pendidikan menjadi prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo," ujar Menko Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut, turut hadir Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Delegasi Inggris menyampaikan komitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas setara dengan institusi induk mereka di Inggris, namun dengan biaya yang disesuaikan dengan kondisi lokal.

"Inggris memandang Indonesia sebagai mitra prioritas di bidang pendidikan. Kami siap menjalin kerja sama jangka panjang dan berkelanjutan," kata Steve Smith.

Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi dari Inggris akan menyediakan program pendidikan lengkap, mulai dari jenjang sarjana, pascasarjana, pelatihan, hingga riset bersama.

Russell Group, yang diwakili dalam pertemuan ini, terdiri dari 24 universitas terkemuka Inggris --semuanya masuk dalam 200 besar dunia, dan empat di antaranya menempati peringkat 10 besar global. Delegasi menyampaikan bahwa mereka siap membuka peluang kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Menko Airlangga menjelaskan Presiden Prabowo telah memberikan arahan tegas untuk mempercepat kerja sama ini, terutama dalam menjangkau lebih banyak mahasiswa Indonesia agar dapat mengakses pendidikan berkualitas dunia.

"Presiden menginginkan percepatan. Menurut beliau, pembangunan SDM dimulai dari hulu melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan di hilir melalui pendidikan tinggi yang berkualitas. Kita tidak bisa menunggu 10-15 tahun, tapi harus mulai sekarang," ujar Airlangga.

Pemerintah menargetkan agar setidaknya 10.000 mahasiswa Indonesia dapat mengakses pendidikan dari kampus-kampus Inggris yang akan hadir di Tanah Air. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mencetak talenta unggul, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri melalui kegiatan riset dan inovasi bersama.

Editor: Gokli