Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Dorong Industri Minyak Atsiri Lewat Aromatika Indofest 2025, Targetkan Pasar Global dan Inovasi Produk
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-05-2025 | 09:08 WIB
minyak-aromatika.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara Pre-event Aromatika Indofest 2025 di Jakarta, Jumat (23/5/2025). (Foto: Kemenkerin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia terus memperkuat peran strategisnya sebagai salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, dengan kekayaan biodiversitas yang mencakup 97 jenis tanaman atsiri.

Komoditas ini menjadi unggulan nasional karena berperan penting dalam industri berbasis sumber daya alam serta memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian.

Pada 2024, Indonesia menempati peringkat ke-8 sebagai eksportir minyak atsiri dunia dengan nilai ekspor mencapai USD259,54 juta. Komoditas ini diekspor ke berbagai negara seperti India, Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, dan Prancis.

"Berdasarkan potensi tersebut, Kementerian Perindustrian berkomitmen mendukung pengembangan industri minyak atsiri nasional melalui pembentukan Pusat Flavor and Fragrance (PFF) di Bali dan Sumatera Barat," ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara Pre-event Aromatika Indofest 2025 di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Namun, Wamenperin mengakui industri minyak atsiri di dalam negeri masih menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya keterbatasan bahan baku berkelanjutan, akses pasar yang masih terbatas, minimnya diversifikasi produk hilir, serta teknologi pengolahan yang belum merata.

"Oleh karena itu, perlu sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dunia pendidikan, dan masyarakat untuk membangun industri atsiri yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global," katanya.

Sebagai respons atas tantangan tersebut, pemerintah mendorong kebijakan strategis yang mencakup peningkatan ketersediaan bahan baku, penguatan kapasitas produksi dan mutu produk, serta memperkuat posisi dagang minyak atsiri nasional baik di pasar domestik maupun internasional.

"Kami juga fokus pada penguatan ekosistem usaha yang inklusif, serta pengembangan produk hilir berbasis inovasi untuk mendorong lahirnya produk kreatif yang mampu bersaing secara global," imbuhnya.

Untuk mendukung strategi ini, Kemenperin akan menggelar Aromatika Indofest 2025 pada 9-11 Juli 2025 di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian. Acara ini akan diikuti sekitar 70 peserta dan menyajikan pameran produk, sesi diskusi, lokakarya, serta kompetisi pembuatan parfum dan aromaterapi berbasis minyak atsiri.

"Program ini diharapkan menjadi ajang lahirnya inovasi produk berbasis kekayaan hayati Indonesia yang dapat bersaing di pasar dunia," ujar Faisol. Ia juga mengajak semua pemangku kepentingan --dari pemerintah, pelaku usaha, komunitas aromatika hingga media-- untuk aktif berpartisipasi dan menyukseskan acara ini.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menambahkan Aromatika Indofest 2025 merupakan momentum penting dalam memperkuat branding minyak atsiri Indonesia di level nasional maupun global. "Dengan sinergi lintas sektor, kita berharap dapat meningkatkan daya saing produk, memperluas pasar, dan mendorong inovasi yang mengangkat kekayaan hayati Indonesia," ungkap Putu.

Kemenperin juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung penguatan ekosistem industri minyak atsiri, termasuk asosiasi industri, akademisi, pelaku usaha, serta generasi muda inovator.

Melalui langkah ini, Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi dan industrialisasi berbasis potensi lokal demi memperkuat posisi di pasar global.

Editor: Gokli