Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Yusman Johar Wafat di Kota Madinah, Dr Fadlan: Uniba Kehilangan Sosok Dosen Teladan
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 13-05-2025 | 17:44 WIB
1305_dosen-uniba-wafat_93483473768.jpg Honda-Batam
Dosen Uniba, Almarhum Drs Yusman Johar. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kabar duka itu datang dari salah satu tempat mulia di muka bumi. Madinah, kota suci yang dirindukan umat Islam di seluruh dunia. Di sanalah, Drs. Yusman Johar, dosen berdedikasi dari Universitas Batam (Uniba), menghembuskan napas terakhirnya. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi civitas akademika, kolega, dan para mahasiswanya.

Berita duka itu disampaikan oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Batam, Zulkarnain, dalam keterangannya kepada media, Selasa (13/5/2025). Ia menyebutkan, Yusman Johar satu dari dua jemaah berasal dari Provinsi Kepri yang meninggal dunia di Madinah.

Yusman Johar (56) dari kloter 2 asal Kota Batam, yang meninggal dunia pada Senin (12/5/2025) pukul 04.46 waktu setempat. Jenazahnya juga dimakamkan di lokasi yang sama.

Menurut Zulkarnain, meskipun seluruh jemaah telah menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat sebelum diberangkatkan, kondisi fisik dan riwayat penyakit tetap menjadi faktor risiko.

"Semua jemaah yang berangkat melalui Embarkasi Batam telah melewati tahapan pemeriksaan medis secara menyeluruh. Namun, bagi jemaah lansia atau yang memiliki penyakit kronis, perjalanan haji bisa menjadi sangat berat secara fisik," jelasnya.

Mendengar kabar duka itu, Dr. Fadlan, mantan Dekan Fakultas Hukum Uniba, menyebut bahwa kehilangan ini terasa sangat pribadi. Meski rasa itu banyak dirasakan oleh orang dekat serta kolega dan ratusan mahasiswa Uniba.

Dengan suara bergetar, ia mengenang sosok sahabat sekaligus koleganya yang telah mengabdikan lebih dari satu dekade hidupnya untuk dunia pendidikan.

"Beliau bukan hanya seorang dosen, tapi juga sahabat diskusi yang cerdas dan rendah hati. Kami sering berbagi pandangan, dari isu bahasa hingga persoalan hukum," ujarnya, mengenang kehangatan interaksi keduanya, Selasa (13/5/2025) sore.

Di mata Dr Fadlan, sosok Yusman Johar bukanlah dosen biasa. Selama lebih dari 10 tahun, ia mengajar di empat fakultas sekaligus, yakni fakultas Hukum, Ekonomi, Kedokteran dan Teknik. Ia dikenal sebagai satu-satunya pengajar Bahasa Indonesia lintas disiplin di Uniba, sebuah peran yang mencerminkan keluasan wawasan dan fleksibilitas akademiknya.

Tak hanya aktif di kampus, almarhum juga dikenal sebagai ahli bahasa di Provinsi Kepulauan Riau, kerap menjadi rujukan dalam persoalan linguistik dan kebahasaan.

"Jujur, kami kehilangan sosok yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk pendidikan. Beliau bukan hanya pengajar, tapi pembelajar sejati." ucap Dr. Fadlan.

Seolah tak mampu mengungkapkan semua kenangannya dengan almarhum. Namun, Dr Fadlan berusaha mengulang kembali kenangan terakhir. Ia sedikit menceritakan komunikasi terakhirnya, meski ada rasa penyesalan, karena tak bisa bersua langsung saat hari terakhir keberangkatan almarhum ke tanah suci.

Menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Yusman Johar sempat menghubunginya untuk berdiskusi tentang manasik haji, meminta pengalaman dan saran. Meskipun pertemuan tatap muka tak sempat terjadi, komunikasi keduanya tetap berjalan lewat telepon dan pesan singkat.

"Beliau bahkan sempat meminta doa agar ibadah hajinya berjalan khusyuk dan bisa kembali ke tanah air. Saya jawab: siap," kenang Dr. Fadlan dengan suara menahan kesedihan.

Namun takdir berkata lain. Yusman Johar tidak kembali ke tanah air. Ia berpulang di tempat yang ia rindukan, tempat yang diyakini penuh keberkahan.

Dr Fadlan juga berpendapat, Yusman Johar memiliki amal jariyah yang tak terputus. Bagi mereka yang mengenal Yusman Johar, kepergiannya tak hanya menyisakan duka, tapi juga warisan ilmu. Dalam Islam, amal jariyah salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Dan itulah yang diyakini akan terus mengalir dari setiap huruf dan kata yang pernah dia ajarkan.

"Kami percaya, amal jariyah beliau akan terus hidup. Setiap tulisan mahasiswa, setiap pidato ilmiah, setiap makalah, akan membawa jejaknya," ujar Dr. Fadlan.

Tak semua orang memiliki kesempatan untuk wafat di Tanah Suci, apalagi saat menunaikan ibadah haji. Bagi banyak orang, itu adalah pertanda husnul khatimah, akhir kehidupan yang baik

Kini, sambung Dr Fadlan, nama Yusman Johar tak hanya tercatat dalam daftar dosen Uniba, tapi juga di hati banyak orang yang pernah belajar darinya. Sosoknya mungkin telah tiada, tetapi nilai-nilai yang ditanamkannya akan terus hidup. Dalam kelas-kelas, diskusi, dan ingatan banyak jiwa yang disentuhnya.

"Beliau pulang ke Rahmatullah di salah satu tempat terbaik di muka bumi ini. Kami semua kehilangan, tapi juga bersyukur beliau berpulang dalam keadaan terbaik," tutup Dr. Fadlan.

Editor: Yudha