Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenperin Pastikan Panasonic Indonesia Tetap Kokoh, Dorong Utilisasi Industri Elektronik Nasional
Oleh : Redaksi
Selasa | 13-05-2025 | 12:24 WIB
febri-kemenpeirn.jpg Honda-Batam
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di Panasonic Holdings, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan kabar tersebut tidak berdampak terhadap operasional Panasonic di Indonesia.

Justru, pabrik Panasonic di tanah air kini menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat penting dalam rantai pasok industri elektronik global.

"PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak terjadi di Indonesia. Sebaliknya, pabrik Panasonic Indonesia menjadi andalan ekspor ke puluhan negara dan mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat," ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, di Jakarta, Senin (12/5/2025).

Meski demikian, Febri mengakui bahwa utilisasi industri elektronik nasional masih menghadapi tantangan. Pada triwulan I tahun 2025, tingkat utilisasi tercatat hanya sebesar 50,64 persen, jauh menurun dibanding sebelum pandemi Covid-19 yang berada di angka 75,6 persen.

"Angka ini menjadi pengingat bagi pelaku industri untuk terus bertransformasi. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, peningkatan teknologi, efisiensi operasional, dan produktivitas adalah hal mutlak untuk bertahan," jelas Febri.

Kemenperin, lanjutnya, tengah fokus meningkatkan utilisasi tersebut melalui sejumlah strategi, antara lain perlindungan pasar dalam negeri dari lonjakan produk impor, menjaga investasi yang sudah ada, dan menarik investasi baru ke sektor elektronik.

"Indonesia punya keunggulan sebagai pasar domestik yang besar. Pemerintah berkomitmen mendukung penguatan industri dalam negeri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," kata Febri.

Ia juga menyoroti posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara yang kini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dunia. Stabilitas industri, menurutnya, harus dijaga agar Indonesia terus menjadi bagian penting dalam ekosistem manufaktur global.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemenperin telah menjalankan berbagai program seperti pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga penguatan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi. "Kami optimistis, dengan sinergi kuat antara pelaku industri dan pemerintah serta dukungan kebijakan yang tepat sasaran, sektor elektronik Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional," pungkas Febri.

Editor: Gokli