Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Dalami Dugaan Keterlibatan Pengusaha Batam dalam Kasus Love Scamming 88 WN China
Oleh : Aldy
Sabtu | 02-09-2023 | 11:12 WIB
88-WN-China.jpg Honda-Batam
Wakapolda Kepri, Brigjen Pol Asep Safrudin, bersama Divhubinter, MPS China dan Dirreskrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi serta Kabid Humas Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, saat merilis pengungkapan kasus love scamming 88 WN China dari Cammo Industrial Park Batam Center, Rabu (30/8/2023). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepri masih terus mendalami adanya dugaan keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam kasus love scamming 88 WN China yang digerebek dari Kawasan Cammo Industrial Park, Batam Center, Kota Batam, beberapa hari lalu.

Informasi yang berkembang di tengah masyarakat, WNI yang diduga terlibat dalam kasus love scamming ini seorang pengusaha Batam, inisial AM.

"Untuk urusan ini (keterlibatan WNI) nanti bagian Ditkrimsus yang mendalami," ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Jumat (1/9/2023) sore.

Kombes Zahwani menjelaskan, proses pendalaman atau penyidikan akan terus berlanjut. Proses tersebut dimulai dari hulu ke hilir, atau dalam artian pihak Kepolisian Indonesia akan terus melakukan kerja sama bertukar informasi dengan pihak Kepolisan China dalam hal ini Ministry of Public Security (MPS) China.

"Ini kan baru berproses sekitar empat hari. Yang jelas sekarang, kerja sama P to P (Police to Police) sudah diwujudkan dalam bentuk kerja sama internasional," terangnya.

Informasi yang diterima BATAMTODAY.COM, dari sumber terpercaya menyebutkan, pengusaha Batam inisial AM bekerja sama dengan seorang WN China inisial Ah. "Setelah mengetahui ada penggerebekan, keduanya disebut kabur ke Malaysia," ujar sumber.

Untuk memastikan informasi ini, BATAMTODAY.COM, telah berusaha mengkonfirmasi kepada Ditreskrimsus Polda Kepri. Namun, belum mendapatkan tanggapan.

Diketahui, Ditreskrimsus Polda Kepri menangkap 88 WNa China (Tiongkok) dalam penggerebekan di Cammo Industrial Park, Selasa (29/8/2023). Ke-88 WN China tersebut merupakan jaringan love scamming dengan modus video call sex (VCS).

Penangkapan terhadap puluhan WN China ini merupakan lanjutan atau hasil dari kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo. Serta kerja sama penyelidikan dari Interpol Polri dalam hal ini Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dengan Ministry of Public Security (MPS) Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dari hasil kerja sama dua negara yakni RI dan RRT, yang telah melakukan penyelidikan, berhasil menemukan tempat ini. Penangkapan 88 WN China itu dipimpin Dirreskrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi.

Modus kejatahan jaringan love scamming ini kerap merekam aktivitas para korban yang sebelumnya sudah dilakukan profiling atau pemeriksaan latar belakang oleh para pelaku. Kemudian, setelah berhasil merekam aktivitas korban, jaringan ini kembali menghubungi para korban, dan meminta sejumlah uang dengan ancaman akan menyebar foto telanjang para korban.

"Modusnya mereka merekam aktivitas saat VCS. Dari 88 WNA ini ada perempuan yang dijadikan model untuk aktivitas tersebut," kata Kabid Humas Polda Kepri, sata itu.

Kombes Zahwani menyebutkan, Kawasan Cammo Industrial Park merupakan kawasan tertutup. Hal itu memudahkan para pelaku untuk melakukan aktivitasnya.

"Tempat ini sangat tertutup sekali. Namun, ada kegiatan seperti ini di gedung yang berlantai tiga ini," sebutnya.

Editor: Gokli