Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sukseskan Gerakan Cerdas Mimilih, Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks dan Ucapan Kebencian di Pemilu 2024
Oleh : Irawan
Kamis | 01-06-2023 | 08:04 WIB
GCM_RRI1_b.jpg Honda-Batam
Launching Gerakan Cerdas Memilih yang diselenggarakan LPP RRI di Auditorium Abdul Rahman Saleh RRI Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI melaunching Gerakan Cerdas Memilih (GCM) yang khusus ditujukan bagi generasi milenial dan Gen Z secara serentak di seluruh Indonesia.

GCM dinilai sebuah program karena mampu menyampaikan informasi objektif dan akurat kepada masyarakat, dimana transformasi kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan negara.

Direktur Utama LPP RI I Hendrasmo berharap program tersebut mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Gerakan Cerdas Memilih mengangkat isu penting berkaitan dengan calon, hingga isu-isu pemilihan umum.

"Dengan demikian masyarakat, termasuk pemilih muda atau pemula bisa mendapat akses yang komprehensif terkait Pemilu 2024," ucap Hendrasmo di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Menurut dia, berdasarkan data KPU RI 2023, jumlah pemilih muda Pemilu 2024 sekitar 107 juta orang atau 55 persen. Artinya, Pemilu 2024 didominasi pemilih muda berusia 17-40 tahun, yaitu Gen Z dan milenial.

"Pemilu 2024 penting, karena merupakan momen krusial bagi kalangan muda untuk menentukan arah masa depan Indonesia. Sebab, segala cetak biru dan keberlanjutan masa depan Indonesia sangat bergantung kepada pemilih muda," ujar Hendrasmo.

Lebih lanjut, ia mengatakan, adanya Gerakan Cerdas Memilih diyakini meningkatkan partisipasi pemilih muda dalam proses demokrasi. Pemilih pemula lebih termotivasi datang ke tempat pemungutan suara dan menggunakan hak suaranya.

"Gerakan Cerdas Memilih dipakai untuk membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat (pemilih muda). Sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih calon," kata Hendrasmo.

Karena itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian dalam Pemilu 2024. Terlebih ujaran kebencian dan SARA serta berita bohong atau hoaks kerap terjadi di media sosial (medsos).

"Polarisasi (terjadi) ketika pemilih suka kepada A (calon), tetapi menjelek-jelekan kandidat B. Pemilih menghina, mengadu domba, ini larangan, ini sanksi, ini sebuah kebiasaan dilakukan oleh seseorang yang miliki simpatik tinggi," kata Ramadhan.

Dia mengingatkan, kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak menodaui pesta demokrasi ini dengan bersikap arogan tidak bertanggung jawab. Karenanya, Polri berkomitmen terus mengawal pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Perbuatan itu sebenarnya baik, mau mendukung calon A, tapi caranya salah. Sanksinya bisa pidana, yang bersangkutan nggak ngerti bisa kesangkut hukum," kata Ramadhan, menjelaskan.

Ke depannya, Ramadhan menegaskan, pilihlah-pilihan calon pemimpin dan wakil rakyat dengan cerdas. Ia pun mengapresiasi program 'Gerakan Cerdas Memilih' yang diselenggarakan LPP RRI.

"Kita memilih dengan cerdas, (yaitu) 'Gerakan Cerdas Memilih'. Polri memiliki peran mengawal pesta demokrasi, pesta rakyat menentukan pemimpinan negara, memilih calon legislatif, harus kita kawal," ujarnya.

Hal senada disampaikan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Totok Hariyanto mengimbau pemilih, termasuk generasi muda untuk tidak menyebarkan informasi bohong terkait Pemilu. Imbauan disampaikan Totok agar informasi bohong atau hoaks itu tidak menimbulkan kegaduhan di Pemilu 2024.

"Kalau ada unggahan mengandung kebencian, semangat emosional, berita bohong, enggak usah diteruskan. Dibaca terus dihapus," kata Totok.

Verifikasi Informasi

Sementara itu Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Tulus Santoso, mengapresiasi langkah Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI mengajak anak muda untuk terlibat dalam Pemilu 2024.

Tulus berpesan kepada generasi muda untuk selalu melakukan verifikasi informasi ke media-media yang terpercaya. Hal itu berguna agar menghindari berita-berita hoaks.

"Lembaga penyiaran salah satu yang bisa dilakukan kroscek jadi ketika ada informasi silakan lihat dulu di lembaga penyiaran. Saya bisa garansi jika ada informasi yang tayang di televisi, radio dapat dipertanggungjawabkan 90 persen lebih," katanya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin meminta pemilih muda harus aktif dan kritis dalam mencermati partai politik ataupun calon pemimpin yang diusung pada Pemilu 2024.

"Ada 18 partai politik sekarang boleh dilihat-lihat partainya apa saja, yang tertarik ke partai ini, itu silakan. Kemudian ada enam partai lokal di Aceh, nah ini yang menjadi pilihan kita kalau nanti, calonnya siapa dan seterusnya itu bisa dibaca-baca, bisa dicek calon-calon itu," ujar Afifuddin.

Menurut dia, Pemilu 2024 nanti didominasi oleh generasi muda karena berdasarkan data KPU mencatat pemilih sementara saat ini yang mencapai 205 juta atau hampir separuhnya merupakan pemilih yang lahir pada 1981 hingga 2012.

"Jadi tidak ada alasan teman-teman muda ini nanti tidak menggunakan hak pilih. Pokoknya nanti tanggal 14 Februari itu, hari apa ya biasanya, Hari Kasih Sayang, nah kali ini juga Hari Kasih Suara," katanya.

Menurut dia, berpartisipasi dalam pemilu di Indonesia merupakan hak dan bukan sebuah kewajiban, namun KPU tetap berkepentingan untuk mendorong masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk menggunakannya pada hari pemungutan suara nanti.

Ia juga berharap Pemilu 2024 dapat berlangsung secara damai dan menyatukan, yang juga sesuai dengan tagline KPU, yakni pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.

"Jadi, tidak boleh memecah belah, seakan-akan kita mau perang. Ini musyawarah bersama, cara kita memilih wakil rakyat, memilih presiden dengan cara menggunakan hak pilih di TPS (tempat pemungutan suara)," katanya.

Launching Gerakan Cerdas Memilih yang digelar di Auditorium Abdul Rahman Saleh RRI Jakarta ini diikuti 18 peserta Pemilu 2004, dan dihadiri sekitar 500 peserta dari mahasiswa dan pelajar di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu uga menampilkan sejumlah musisi nasional, di antaranya Ello, Geisha Band, Naga, Rimar, Mark Natama, dan Difki Khalif. Acara ini disiarkan langsung Pro2 RRI Jakarta dan Pro 1 RRI di seluruh Indonesia, RRI Net dan Live YouTube RRI Official

Editor: Surya