Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemulihan Ekonomi Harus Diimbangi dengan Pengawasan Orang Asing
Oleh : Harjo
Selasa | 21-03-2023 | 12:36 WIB
Rakor-Timpora-Lobam.jpg Honda-Batam
Suasana Rakor Timpora Kecamatan Serikuala Lobam di Melayu Berdendang, Selasa (21/3/2023). (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Imigrasi Kelas II TPI Tanjunguban menggelar rapat koordinasi bersama tim pengawasan orang asing (Timpora) Kecamatan Serikuala Lobam di Melayu Berdendang, Selasa (21/3/20230.

Rakor ini untuk meningkatkan pengawasan warga negara asing, seiringa dengan telah dibuka pintu bagi orang asing untuk meningkatkan ekonomi nasional.

"Warga negara asing datang tentunya ada beberapa hal baik sebagai investor, kunjungan keluarga dan wisata bisnis. Namaun yang perlu diwaspadai adanya hal lain, yang bisa mengakibatkan hal yang tidak diinginkan, sehingga harus diantisipasi," kata Kepala Imigrasi Tanjunguban, Inggil Wicaksono Pratomo, dalam Rakor itu.

Karena warga negara asing yang diperkenankan tinggal di Indonesia jelas yang memberikan manfaat. Sehingga harus memiliki izin, termasuk ada penanggungjawabnya saat berada dan beraktivitas di Idonesia. "Timpora untuk saling bersinergi dalam hal pengawasan, karena terkait pengawasan adalah tanggung jawab semua pihak," tambahnya.

Sementara itu, Kasubid Intelijen Keimigrasian Kanwil Kumham Kepri, Selamet Sutarno, mengatakan keberadaan Timpora tentunya sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Timpora. Tentunya untuk mempermudah koordinasi, tukar-menukar informasi dalam menyelesaikan permasalahan orang asing.

"Keberadaan Timpora tidak menambah tugas baru, namun tetap menjalankan tugas masing-masing. Di mana tim sebagai tempat koordinasi, memberikan masukan atau usulan, terkait penanganan permasalahan," katanya.

Dikatakannya, untuk ke depan anggota bisa saja mengusulkan seperti untuk melakukan operasi gabungan, yang diusulkan kepada kepala Kantor Imigrasi, dan melaksanakan operasi bersama apa bila ada menemukan adanya dugaan terjadi pelanggaran, baik pelanggaran keimigrasian atau lainnya.

"Kalau pintu pemeriksaan resmi bisa diantisipasi, namun karena ini wilayah kepulauan jelas bisa banyak pintu masuk yang tidak resmi. Baik masuknya barang terlarang, seperti dimanfaatkan untuk masuknya narkota, senjata api hingga tenaga kerja migran ke luar negeri. Karena bisa jadi ada yang mencari jalan pintas ke negera luar negeri sehingga perlu adanya antisipasi dini," paparnya.

Hal tersebut karena Bintan berbatasan langsung dengan negara tetangga, jelas wisatawan akan terus banyak masuk. Sehingga apa bila ada orang asing yang dinilai sudah menganggu kemyamanan, maka bisa dilaporkan ke Kantor Imigrasi untuk segera ditindaklanjuti.

Rakor ini tutut dihadiri perwakilan instansi mulai dari TNI, Polri, Bea Cukai, Pangkalan PLP Tanjunguban, Syahbandar, hingga para Kepala Desa dan Lurah.

Editor: Gokli