Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Kampung Panau Kabil Sesalkan PT Musim Mas Tak Pekerjakan Orang Lokal
Oleh : Syajarul Rusydy
Selasa | 05-07-2022 | 19:33 WIB
RT-panau1.jpg Honda-Batam
Ketua RT 04 Kampung Panau, Kecamatan Nongsa Kota Batam, Abdullah Ali. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga menyasali kebaradaan PT Musim Mas, yang sejauh ini terkesan tidak menggangap adanya masyarakat yang bermukim di Kampung Tua, Kampung Panau, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa.

Ketua RT 04 Kampung Panau, Abdullah Ali mengatakan sejatinya warga selalu mendukung adanya perusahaan perusahaan yang berdiri di pemukiman wilayah kerjanya. Namun di samping itu, perlu adanya ketegasan atau timbal balik dari perusahaan.

"Seperti keberadaan PT Musim Mas, kami yang bemukim sangat dekat dengan perusahaan itu, hanya mendapatkan dampak. Sejauh ini kami tak mendapat kontribusi dari perusahaan tersebut," ujar Ali, Selasa (5/7/2022).

Menurut Ali, keberadaan perusahan harusnya mempu membantu mendongkrak perekonomian, serta memberi peluang lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat. Bukan hanya memberi dampak negatif, yang membuat masyarakat terganggu.

"Sejak perusahan itu (PT Musim Mas) berdiri di kampung kami, kami tidak pernah merasakan adanya dampak positif, bahkan warga sini (Kampung Panau) tidak diberikan kesempatan untuk bekerja, pihak perusahaan justru mendatangkan pekerja dari luar Kota Batam," sebut pria yang juga merupakan Tokoh Masyatakat Kabil itu, dengan nanda kesal.

Sementara warga lainnya, Azmi menyampaikan warga Kampung Panau bukanlah orang yang hanya mendahkan tangan, namun dengan keberadan perusahaan-perusahaan di pemukiman Kampung Panau diharapkan mampu memberi kesempatan atau peluang untuk masyarakat agar dapat bekerja.

"Kami gak mau hanya sekedar menerima kompensasi, tapi kami juga mau ikut andil dan bekerja. Dengan begitu kita bisa merasakan saling bermanfaat," kata Azmi.

Untuk itu, diharapkan kepada para pemangku kebijakan, dapat mengambil sikap tegas saat ada investor yang masuk ke Batam. Utamakan masyarakat tempatan, hal ini tak lain demi menurunkan angka penggangguran di Kota Batam.

Editor: Yudha