Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hewan Kurban Sehat dan Layak Kunsumsi di Tanjungpinang Dipasang Barcode
Oleh : Devi Handiani
Jumat | 01-07-2022 | 13:28 WIB
cek-sapi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Petugas DP3 Tanjungpinang saat memeriksa kesehatan hewan kurban sapi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang melakukan inovasi berbasis barcode terhadap hewan kurban sehat dan layak di Tanjungpinang.

Kepala DP3 Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban ke masing-masing peternak dan pedagang. Pemeriksaan dilakukan dengan memberikan tanda Sehat dan Layak "SL" sekaligus barcode pemeriksaan.

Untuk di masjid-masjid akan dilakukan pada saat hari raya kurban untuk pemeriksaan ante mortem dan post mortem. "Selain digantungkan label SL, kita juga tandai sapi-sapi kurban berbasis barcode. Pemberian tanda tersebut sudah dilakukan sebanyak 300-an ekor sapi di wilayah Tanjungpinang Timur," ucap Yoni di Kantor DP3 Tanjungpinang, Kamis (30/06/2022).

Dari barcode itu, lanjut Yoni, pembeli bisa mengakses informasi mengenai hewan kurban yang akan dibeli. Masyarakat dapat memastikan langsung kesehatan dan kelayakan hewan kurban tersebut dengan cara memindai code barcode yang dikalungkan pada sapi kurban melalui google.

"Nanti di barcode itu ada informasi tertulis asal hewan ternaknya, peternaknya siapa, pemiliknya siapa, diperiksa oleh dokter mana, dan tanggal berapa diperiksanya," terangnya.

Ia pun mengimbau kepada pengurus masjid maupun individu yang sudah membeli hewan kurban, tetapi belum berlabel SL dan barcode, bisa menginformasikan ke DP3 untuk dilakukan pemeriksaan.

"Hewan kurban yang belum diberi tanda SL, tetapi sudah dibeli, dapat menginformasikan ke DP3. Nanti, tim kami akan turun melakukan pemeriksaan dan diberikan tanda barcode," imbaunya.

Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DP3, Wan Tin Diarni, menambahkan kegiatan pemeriksaan hewan kurban akan dilaksanakan selama lima hari, sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2022.

Berdasarkan update data terakhir, jumlah sapi kurban yang akan diperiksa sebanyak 942 ekor, angka tersebut pasti bergerak. Artinya data ini fleksibel, karena ada sapi-sapi yang sudah dibawa pembelinya atau di jual ke Bintan.

"Minggu ini kita data lagi. Kalau stok kambing ada 200-an lebih, tetapi pembeli kambing ini, ada yang untuk kurban, ada juga untuk aqiqah. Tetapi jika tujuannya untuk kurban, kita akan berikan tanda SL dan barcode," jelasnya.

Sampai saat ini, dari data yang tercatat, hewan kurban yang sudah terjual mencapai 78% dan sapi yang belum terjual masih tersisa 22%. Bagi masyarakat yang masih membutuhkan sapi kurban, bisa langsung mengubungi DP3 dan nanti kita arahkan ke peternak mana yang masih punya stok.

"Karena kita punya data, kami membantu peternak agar sapi kurbannya terjual. Nanti kita arahkan langsung ke peternaknya. Jadi, masyarakat tidak perlu bingung mencari sapi kurban yang sehat juga layak," ucapnya.

Editor: Gokli