Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Satupun Anggota DPRD Batam Temui Unjuk Rasa Mahasiswa Cipayung Plus
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 13-04-2022 | 14:25 WIB
mahasiswa-duduk-dijalan1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mahasiwa gelar aksi di depan kantor DPRD Batam. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dari 50 Anggota DPRD Kota Batam, tak satupun yang datang menemui unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam 'Cipayung Plus'.

Namun para mahasiswa ngotot harus bertemu dan menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada Ketua DPRD Batam, Nuryanto. Mereka bahkan mengancam akan tetap menggelar aksi sampai bertemu dengan Ketua DPRD Batam.

"Apabila tuntutan kami tidak bisa disampaikan langsung kepada ketua DPRD Batam, maka seluruh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, akan terus melakukan aksi," ucap koordinastor aksi, Binsar H Pasaribu, Rabu (13/4/2022) siang.

Binsar mengatakan, apabila Ketua DPRD Batam terus tidak mau menerima aspirasi dari anggota Cipayung Plus, maka organisasi mahasiswa akan berkonsolidasi dengan semua elemen mahasiswa di Batam, yang berjumlah puluhan ribu orang, untuk bersama-sama turun ke jalan.

Di mana beberapa tuntutan yang telah disampaikan terkait isu-isu nasional, serta beberapa kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat, diantaranya tidak stabilnya harga kebutuhan pokok dan kenaikan BBM jenis Pertamax.

"Para mahasiswa khawatir, dengan kenaikan BBM jenis Pertamax akan berpengaruh roda perekonomian, ini semacam pola domino, BBM jenis pertalite akan langka, premium saja sudah hilang," tegasnya.

Ketua perhimpunan mahasiswa Katolik Batam, Jhon making mengungkapkan kekecewaan terhadap aparat keamanan yang bertugas dalam pengawalan demo mahasiswa, ini dikarenakan setiap kelompok Cipayung Plus melakukan aksi, selalu dibenturkan dengan aparat keamanan yang bertugas.

"Kami minta kepada Kapolresta Barelang, menginstruksikan kepada semua anggotanya, agar anggota kepolisian yang bertugas di lapangan itu mengayomi masyarakat, melakukan pengawalan aksi demo, kami tidak anarkis, kenapa kami dihalang-halangi halangi," ungkap jhon making.

Hingga para mahasiswa istirahat sholat dhuhur, belum ada anggota DPRD Batam yang menemui para peserta aksi.

Ini sejumlah tuntutan yang disampaikan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam 'Cipayung Plus' Kota Batam
1. Menolak kenaikan PPN, karena akan memicu naiknya seluruh harga kebutuhan pokok.
2. Menolak kenaikan harga BBM. Hal ini akan berdampak pada sektor kebutuhan masyarakat, baik tarif angkutan umum, maupun kebutuhan pangan masyarakat.
3. Mengawal stabilitas harga bahan pokok.
4. Mendesak Presiden Jokowi untuk bersikap tegas mencopot Menteri yang membuat kegaduhan di Republik Indonesia.

Editor: Yudha