Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengenal Teknologi Tes PCR Baru Deteksi Covid-19 Varian Omicron
Oleh : Redaksi
Senin | 27-12-2021 | 11:16 WIB
ilustrasi-swab151.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah telah menyebarkan teknologi PCR baru yang dapat mendeteksi varian Omicron.

Pernyataan ini kemungkinan besar merujuk pada tes PCR S Gene Target Failure (SGTF) yang dinilai memberi hasil lebih cepat dibanding tes PCR Whole Genome Sequences (WGS) 3 sampai 5 hari.

"Kita akan menyebarkan teknologi baru untuk Tes PCR yang bisa melihat markernya Omicron, kita sudah sebarkan di seluruh pintu masuk luar negeri utama sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron, menggunakan tes PCR yang cuma 4-6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang antara 3-5 hari," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/12/2021).

Namun Budi juga mengatakan pihaknya tetap meningkatkan pengawasan melalui tes PCR WGS dengan mendatangkan 15 mesin baru pada awal tahun.

"Terkait surveillance, kita juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing baru, mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang, dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia," ujar Budi.

Menanggapi kehadiran teknologi PCR ini di Indonesia, Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo mengatakan bahwa tes PCR SGTF memberi hasil sangat cepat karena metode yang digunakan sengaja difokuskan terhadap area genome varian Omicron atau varian B.1.1.529 di Indonesia.

"Bisa lebih cepat, karena teknik SGTF sudah fokus ke area genome si Omicron yang kehilangan [atau delesi] beberapa huruf genetik di gen S (spike)," kata Ahmad melalui pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Selasa (21/12/2021).

Ahmad menjelaskan area terhapus pada gen S sebelumnya memang tidak rutin diperiksa. Rusdan menyebut di laboratorium Indonesia umumnya pemeriksaan hanya kepada gen N dan gen ORF.

"Sejauh ini area yang ter-delete ini memang umumnya ditemukan di Omicron, tidak di Delta misalnya. Maka ketika teknik SGFT ini positif ya kemungkinan besar Omicron," jelasnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Internasional (WHO), hilangnya gen S atau S Gen Target Failure (SGTF) adalah karena penghapusan pada posisi Spike 69-70, yang mirip deteksi pada virus corona varian Alpha.

Dikarenakan varian Alpha tercatat memiliki tingkat penyebaran yang sangat rendah di sejumlah negara, maka penggunaan tes PCR SGTF sangat dianjurkan untuk mendeteksi Omicron, sambil menunggu hasil tes PCR WGS untuk mengonfirmasi.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha