Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Minta Bandara Hang Nadim Siapkan Fasilitas TCM
Oleh : Redaksi
Selasa | 19-10-2021 | 10:28 WIB
kadishub-junaidi1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Junaidi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepri meminta seluruh Bandara dan Pelabuhan di wilayah Batam dan Bintan untuk mempersiapkan fasilitas Tes Cepat Molekuler (TCM).

Khususnya di Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang ditunjuk untuk melakukan pelayanan wisman dan PMI, pelabuhan laut Nongsa Batam untuk wisman dan PMI, pelabuhan Batam Centre melayani PMI dan pelabuhan BBT Lagoi melayani Wisman.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Junaidi di Tanjungpinang, Senin (18/10/2021) dilansir dari laman Diskominfo Kepri.

Menurut Junaidi, dengan kesiapan memiliki alat TCM tersebut, maka provinsi Kepri telah dapat menerima kedatangan wisatawan.

"Jika PCR hasilnya harus menunggu hingga 8 jam, maka dengan TCM akan diketahui hasilnya hanya dalam waktu 1 jam. Dan alat ini diminta harus segera disiapkan disetiap bandara dan pelabuhan yang telah ditunjuk," ujar Junaidi.

Namun, lanjut Junaidi hingga saat ini di Bandara Hang Nadim belum menyediakan alat TCM tersebut.

"Padahal hal tersebut menjadi syarat penting untuk program dibukanya travel buble ini. Untuk itu, kami meminta kelengkapan alat TCM di bandara Hang Nadim Batam untuk segera dipersiapkan," jelas Junaidi.

Junaidi mengatakan untuk mensukseskan program travel buble yang diyakini akan mampu menjadi sumbu hidupnya kembali pariwisata di Kepri, maka diperlukan kerjasama semua pihak, baik pemerintah kabupaten/kota dan perangkat daerah terkait.

"Masing-masing bekerja sesuai dengan kapasitasnya berdasarkan tupoksi masing-masing. Untuk bandara apa yang harus disiapkan agar segera dilakukan, begitu juga di pelabuhan hingga ke area wisata yang menjadi tujuan. Jadi tidak ada siapa menunggu apa yang harus dibuat. begitu pesan Gubernur," kata Junaidi.

Sebagaimana diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa ada 19 negara yang nantinya diizinkan masuk ke Indonesia.

Negara-negara tersebut meliputi Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Daftar 19 negara yang masuk ke Indonesia ini hanya berlaku khusus untuk penerbangan langsung ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri).

Untuk di Kepri, Bandara Hang Nadim yang berada di Kota Batam, dan satu lagi Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Untuk Bandara RHF Tanjungpinang, ujar Junaidi, saat ini General Manager (GM) Angkasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara di Bali, agar mengetahui pola dan prosedur yang dilakukan.

"Saya baru menghubungi GM-nya, saat ini pihak Angakasa Pura ll Tanjungpinang sedang melakukan koordinasi dengan Bandara Soekarno Hatta. Besok mereka akan ke Bandara di Bali, guna melihat langsung bagaimana prosedur dan kesiapan fasilitas disana," ucap Junaidi.

Pelaku perjalanan dari 19 negara tersebut diatas dapat masuk ke Bali dan Kepri dengan syarat yang sudah disepakati, seperti melampirkan bukti sudah melakukan vaksinasi lengkap dengan waktu minimal 14 hari sebelum keberangkatan yang dibuat dalam Bahasa Inggris, serta memiliki hasil TCM sebagai pengganti PCR.

Setelah sampai ke Bali dan Kepri, Wisaman tersebut juga akan melakukan proses karantina agar lebih aman.

Editor: Yudha