Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Kali Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 dalam Sehari, Warga Batam Ini Meninggal Dunia
Oleh : Putra Gema
Kamis | 29-07-2021 | 17:17 WIB
2-suntikan.jpg Honda-Batam
Jasad Hartijo, warga Perumahan Bapede, sebelum dimakamkan di TPU Sei Temiang, Sekupang, Kamis (29/7/2021). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Perumahan Taman Bapede Indah, Batam Centre, Hartijo (49), meninggal dunia setelah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Sinovac di satu lokasi dalam hari yang sama.

Hartijo pun dimakamkan di TPU Sei Temiang, Kecamatan Sekupang, pagi tadi, setelah dinyatakan positif Covid-19. Penyebabnya disinyalir setelah korban mengikuti program vaksinisasi secara massal yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri pada Minggu (11/7/2021) lalu.

Korban mengalami penurunan kesehatan yang signifikan setelah mendapati dua kali suntikan vaksin secara bersamaan. Sebelum meninggal dunia, korban juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Ketua RT 01 Perumahan Taman Bapede Indah, Ery Syahrial, menjelaskan, Hartijo diduga menjadi korban 'human error' dalam pelaksanaan vaksinisasi masal yang diselenggarakan Apindo Kepri.

Berdasarkan keterangan dari korban kepada Ery Syahrial, sebelum meninggal dunia, pada saat itu korban mengikuti tahapan vaksinisasi dosis pertama. Akan tetapi, saat telah disuntik oleh salah satu vaksinator, kemudian relawan di lokasi penyelenggara mengarahkan almarhum untuk ke salah satu vaksinator lain dan kemudian mendapat suntikan kedua.

"Jadi setelah disuntik pertama, almarhum duduk dan istirahat. Namun di saat itu ada relawan yang mengarahkan dia ke vaksinator lain dan dia disuntik lagi. Almarhum ini belum pernah mengetahui bagaimana prosedur vaksinasi sebenarnya," kata Ery, Kamis (29/7/2021).

Kemudian, kondisi kesehatan korban juga semakin mengalami penurunan, di mana pada 13 Juli sempat berkomunikasi dengan dokter yang kontaknya tertera di kartu vaksinasi, namun tidak mendapat tanggapan.

"Sejak hari yang dimaksud, almarhum mengaku awalnya hanya mengalami asam lambung, namun kemudian semakin parah dan mengalami demam hingga mendapati perawatan di RSBK Batam dan dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes PCR," tegasnya.

Pihak keluarga sendiri sebelumnya juga telah meminta penjelasan dari pihak penyelenggara mengenai prosedur vaksinasi yang didapatkan oleh almarhum. Namun hingga saat ini, pihak Apindo Kepri belum memberikan penjelasan apapun bahkan menyatakan, kematian dan sakit yang dialami oleh almarhum murni dikarenakan Covid-19.

"Sampai saat ini kita tetap meminta penjelasan. Apabila masih belum mendapat tanggapan, nanti setelah isolasi mandiri istri almarhum sudah selesai, kami akan melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian," tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Apindo Kepri belum berhasil dikonformasi terkait terjadinya human error dalam pelaksanaan vaksinisasi masal itu.

Editor: Gokli