Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konfrontir Semua Pihak, Informasi Pemerasan di Rutan Batam Terbantahkan
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 23-07-2021 | 20:04 WIB
konfrontir-rutan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Yan Patmos saat mengkonfrontir pihak-pihak pada sumber berita miring yang menyebutkan adanya pemerasan di Rutan Batam, Jumat (23/7/2021) malam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Yan Patmos langsung bergerak cepat melakukan penelusuran setelah mendapat informasi miring adanya dugaan pemerasan di lembaga yang dipimpinya, Jumat (23/7/2021).

Hasil penelusuran yang dilakukan Kepala Rutan Batam beserta jajaranya, informasi pemerasan itu ternyata tidak benar. Hal ini terungkap setelah pihak Rutan Batam memanggil Vp, wanita yang menjadi sumber berita miring tersebut.

Kepada pihak Rutan Batam, Vp meminta maaf atas kegaduhan tersebut. Dia mengakui memang mengirim uang sebesar Rp 200 ribu ke Hs, suaminya yang ditahan di dalam Rutan namun tidak ada unsur paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun.

"Saya minta maaf atas kegaduhan ini. Saya memang kasih (kirim) uang buat suami di dalam Rutan untuk pegangan dia. Bukan karena diperas (pihak Rutan)," ujar Vp saat meluruskan kejadian tersebut di Rutan Batam, Jumat malam.

Senada disampaikan Hs, suami Vs yang ditahan, mengakui dia memang minta uang kepada istrinya untuk keperluan sehari-hari. Permintaan itu bukan karena dipaksa oleh pihak lain.

"Saya kaget kok jadi heboh seperti ini. Saya memang minta uang Rp 200 ribu untuk pegangan saya buat beli kopi, teh, gula dan keperluan lainnya. Saya tak tahu kalau ada informasi di luar sana kalau ada pemerasan seperti ini. Saya pribadi mohon maaf atas kegaduhan ini," ujar Hs.

Kepala Rutan Batam, Yan Patmos menuturkan, tadi siang heboh dengan pemberitaan di sejumlah media online yang menyebutkan ada pemerasan terhadap warga binaan. Pemberitaan ini tentu mengejutkan, sebab pihaknya tidak tahu sama sekali.

"Kita telusuri ternyata ada kesalahpahaman di sini. Suaminya memang minta uang Rp 200 ribu buat beli keperluan dia di dalam tahanan. Kita sudah konfrontir semua keterangan dari kedua bela pihak, petugas dan warga binaan lain memang yang terjadi suaminya minta uang tanpa sepengetahuan petugas di sini dengan alasan untuk keperluan sehari-harinya di sini," ujar Yan Patmos.

Dengan adanya pemberitaan itu, Yan memastikan tidak ada pemerasan di dalam Rutan. "Tetapi bagaimanapun kita terima kasih atas informasi-informasi seperti ini sebagai dorongan kepada kami untuk lebih baik lagi melayani warga binaan dan masyarakat ke depannya," pungkas Yan.

Editor: Gokli