Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demo HMI Tanjungpinang Nyaris Ricuh
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 11-06-2012 | 18:58 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi demo yang dilakukan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang di Gedung DPRD Provinsi Kepulauan Riau nyaris ricuh, Senin (11/6/2012). 

Kericuhan tersebut terjadi saat para aktivis yang hendak menunaikan shalat Dzuhur tidak diperbolehkan masuk ke area gedung oleh Polisi maupun Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga.

Awalnya HMI sendiri melakukan aksi demo mempertanyakan proyek multiyears Dompak, yang hingga saat ini belum selesai ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri. Merasa tidak puas dengan jawaban dan penjelasan dari Kabid Cipta Karya, Ahmad Dani dan Kabid Perencanaan dan Tata Ruang Kota, Mangapu Simarmata, ahirnya empat mahasiswa HMI melanjutkan aksi demo ke DPRD Provinsi Kepri. 

Di DPRD Kepri Sendiri, mahasiswa juga dijaga ketat oleh Polisi dan Satpol-PP Provinsi Kepri, berhubung adanya Sidang Paripurna, Pengesahaan RIPDA Kepri, Rapat Paripurna Banmus tentang Pergantian Unsur Pimpinan DPRD dari Partai Demokrat, serta pembentukan Pokja LHP-BPK oleh DPRD, hingga aksi mahasiswa tertahan di halaman Kantor DPRD Kepri. 

Namun menjelang siang, empat aktivis HMI mengaku ingin istirahat dan melakukan shalat Dzuhur di mushalla kantor tersebut. Namun oleh Polisi, keempat aktivis HMI itu tetap tidak diperbolehkan masuk, hingga akhirnya terlibat adu mulut. 

"'Kami bukan mau demo di dalam, tetapi mau menunaikan shalat Dzuhur tapi kata Polisi tetap tidak bisa masuk," ujar Sekretaris HMI Tanjungpinang, Rio Wanis. 

Sedangkan pihak kepolisian beralasan, karena seluruh kegiatan rapat dan sarana vital DPRD diserahkan sepenuhnya pada pengamanan kepolisian, hingga pihak Polisi tak mengizinkan keempat aktivis itu masuk. 

"Tidak ada jaminan dari mahasiswa untuk hanya melakukan shalat, hingga anggota tidak memperbolehkan masuk," ujar salah seorang anggota polisi. 

Setelah tidak diperbolehkan aparat kepolisian dan Satpol-PP, akhirnya empat aktivis HMI, membubarkan diri, dari Kantor DPRD Kepri untuk menunaikan shalat Dzuhur di lain tempat.