Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Walikota Minta Lokasi Labuh Kapal Galang Dipindah
Oleh : Ocep
Sabtu | 09-06-2012 | 18:46 WIB
dahlan.jpg Honda-Batam

Walikota Batam Ahmad Dahlan

BATAM, batamtoday - Walikota Batam meminta agar titik koordinat kawasan labuh (laid up) kapal di perairan Pulau Galang direlokasi ke kawasan lain untuk menghindari kerusakan wilayah konservasi dan keamanan warga pesisir.

Ahmad Dahlan, Walikota Batam mengungkapkan, pemerintah kota sudah sulit menerima jika lokasi laid kapal masih berada di kawasan perairan Galang setelah peristiwa tertabraknya Jembatan 6 Barelang oleh Kapal APC Aussie I pada Rabu lalu.

"Pemerintah Kota berharap lokasi laid up kapal di perairan Galang digeser," ujarnya, Sabtu (9/6/2012).

Dikatakannya, masyarakat yang bermukim di sekitar Pulau Galang yang sehari-hari beraktivitas melalui Jembatan 6 atau para nelayan yang mencari ikan di kawasan perairan itu sempat sangat terganggu akibat terjadinya peristiwa tersebut.

Pemerintah kota mencatat, ada lebih dari 461 kepala keluarga (KK) yang bermukim di sekitar Pulau Galang, berikut 1 SD, 1 SMP dan 1 SMA Negeri yang berdiri di daerah itu.

Apalagi Dahlan memastikan 80% ikan segar yang dipasok Pulau Batam berasal dari kawasan perairan tersebut.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa banyak terdapat kawasan konservasi terumbu karang yang ada di perairan Galang.

Karena itu, menurutnya banyak hal yang menjadi pertimbangan pemerintah kota untuk meminta agar titik koordinat laid kapal di perairan Galang direlokasi ke kawasa lain untuk menghindari kerusakan wilayah konservasi, stabilitas kegiatan ekonomi dan keamanan warga pesisir di sana.

Keinginan itu,lanjutnya, akan disampaikan dalam rapat yang akan digelar bersama dengan sejumlah instansi terkait lainnya, yakni Badan Pengusahaan (BP) Batam, Syahbandar atau Kantor Pelabuhan dan Kepolisian.

"Kami sudah mengagendakan rapat dengan instansi-instansi pemerintah itu hari Selasa minggu depan di gedung pemerintah kota," jelasnya.

Rapat tersebut, kata dia, digelar guna membahas berbagai hal yang sudah dan akan dilakukan terkait dengan peristiwa tertabraknya Jembatan 6 Barelang oleh Kapal APC Aussie 1 pada Rabu lalu.

Dimana akibat peristiwa tersebut, 50% kondisi fisik jembatan mengalami kerusakan.