Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Banyak Utang, Sudarno Nekat Gantung Diri
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 06-06-2012 | 19:38 WIB

BATAM, batamtoday - Tewasnya Sudarno (21) dengan cara gantung diri di dalam rumahnya, Perumahan Paradise blok D4/7, sekitar pukul 16.00 WIB diduga lantaran banyak hutang dengan orang lain. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pria muda yang mengaku rekanya satu permainan, Rabu (6/6/2012).

Di tengah kerumunan warga Perumahan Paradise di Rumah Sakit Charis Medica (RSCM), Aviari diantaranya ada beberapa pria yang seumuran dengan Sudarno terlihat menangis. Salah satu dari pria itu bernama Pendi (21) yang mengatakan sebelum peristiwa ini, Sudarno pernah mengeluh masalah hutang yang begitu banyak dengan orang lain. 

Memang, pria yang dulunya pernah bekerja sebagai mekanik sepeda motor di salah satu showroom di daerah Mitra Mall tersebut dikenal sering bermain taruhan bola dan juga balapan liar. Mungkin, setelah keluar dari tempatnya bekerja tersebut, Sudarno tak punya uang lagi untuk menutupi hutang taruhannya tersebut. 

"Kalau orangnya baik mas, tapi suka main taruhan bola maupun balapan. Kemarin, Minggu (3/6/2012) dia (Sudarno-Red) cerita sama saya lagi banyak masalah hutang," terang Pendi.

Tak hanya itu, kata Pendi pria yang dikenalnya periang tersebut, beberapa hari terahit terlihat galau. Bahkan, sudah jarang berkumpul bersama teman-temannya yang lain. 

"Terakhir saya lihat Selasa bang, saat itu tampaknya dia (Sudarno-Red) terlihat galau," sebutnya.

Ditambahkan rekannya yang lain, Sudarno juga pernah mengaku punya hutang yang banyak dengan beberapa orang yang tak disebut namanya. Hutang-hutang tersebut merupakan kalah taruhan bola dan balapan. Karena hutang tersebut, Sudarno jadi jarang ikut berkumpul dan menghindar dari rekan-rekannya. 

"Mungkin malu, atau takut karena hutang itu makanya nekat gantung diri. Yang kami tahu, sebelum kejadian ini dia sering mengeluh masalah hutang tersebut," tambah Heri sambil meneteskan air mata.

Di samping sedih karena ditinggal teman, Heri menilai tindakan yang dilakukan Sudarno sangat keliru. Meskipun banyak hutang, tak seharusnya dia nekat mengahiri hidup, karena masih banyak lagi solusi yang bisa ditempuh. 

"Sedih tapi itu bodoh kali, masa gara-gara hutang aja sampai bunuh diri. Kayak tak ada solusi lain saja," kesalnya tak kuasa menahan tangis.