Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kado Ulang Tahun BATAMTODAY.COM ke-15

Filosofi Buku dan Kue Kepala Kantor Imigrasi Batam
Oleh : Saibansah
Jum\'at | 04-12-2020 | 14:04 WIB
A-BUKU-KAKANIM-BATAM.jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo memberi sebuah buku keimigrasian kepada Pemimpin Redaksi BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani. (Foto: Alex)

MEMULAI hari BATAMTODAY.COM di tahun ke-15, ada yang istimewa. Mendapat kunjungan silaturrahmi sahabat kami, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo. Banyak hal yang kami bincang, termasuk hadiah kue ulang tahun dan buku. Apa filosofi buku dan kue dari Ismoyo itu? Berikut catatan pertemuan kami.

Kamis, 3 Desember 2020, menjadi hari bahagia bagi kami di BATAMTODAY.COM. Di usia kami yang ke-15 itu, kami telah mendapat banyak ucapan selamat, do'a dan kiriman karangan bunga dari kolega dan para sahabat. Mereka yang tetap setia menjalin kerjasama dan persahabatan dengan kami. Inilah aset besar yang senantiasa kami jaga dengan segenap jiwa. Persabahatan sejati.

Namun ada yang lebih istimewa pada hari ini. Yaitu, kunjungan silaturrahmi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Ismoyo yang datang lengkap dengan membawa kue ultah dan sebuah buku keimigrasian. Ismoyo tidak datang sendirian, tapi 'full team'.

Mereka yang mendampingi Ismoyo itu adalah, Kepala Bidang Tekhnologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Qriz Pratama yang tahun lalu bertugas sebagai diplomat di KBRI Singapura. Lalu, ada Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Bidpray Situmorang.

Kemudian hadir juga, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Sofia Dewi. Team Kreatif dan Humas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Hary, Ogi dan Iza. Serta, tak lupa yang selalu setia mendampingi Ismoyo, ADC Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Rendi.

Sebelum mengawali perbincangan santai, Ismoyo memberi kado kue ulang tahun kepada Pemimpin Umum BATAMTODAY.COM, Frans Nainggolan. Kemudian, satu hadiah lagi berupa buku keimigrasian yang diserahkan kepada Pemimpin Redaksi BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani. Filosofi buku dan kue inilah yang menjadi inti sari perbincangan kami.

"Kita bisa bercerita ke masyarakat bagaimana pelayanan publik selain yang reguler. Agar warga negara Indonesia dan warga negara asing dapat menikmati pelayanan keimigrasian yang prima dari Kantor Imigrasi Batam," ujar Ismoyo, sebelum melanjutkan paparannya.

Kita melayani Pelayanan Perlintasan Keimigrasian. Kita punya check point di delapan tempat pemeriksaan imigrasi. Di Indonesia, hanya Kantor Pelayanan Imigrasi Kelas I Batam yang mempunyai kerakteristik khusus dalam hal pemeriksaan keimigrasian. Untuk pelayanan sea port, ada tujuh pintu perlintasan laut. Diantaranya, Pelabuhan Fery Internaational Batam Center, Pelabuhan Laut Harbour Bay, Pelabuhan Fery Sekupang dan Pelabuhan Fery Nongsa Point Marina.

Lalu, Pelabuhan Cargo Kabil dan Batuampar. Pelabuhan ini kan melayani cargo. Jadi, bagaimana pelayanan Kantor Pelayanan Imigrasi Kelas I Batam itu dapat menjangkau mereka selama masa pandemi. Agar terjaga dan mendukung perekonomian selama corona. Ini yang jarang terekspos ke masyarakat.

Bagaimana pelayanan kami untuk para kru kapal? Mereka ini kan tidak sama dengan masyarakat yang kerja di rumah, work from home. Itulah bentuk layanan kita, orang sakit, pelaut. Jadi, permintaan agent, tanggung jawab kapal, itu pelayanan di masa pandemi. Maka, lahirlah gagasan, kita berpikir, di masa begini, pelayanan imigrasi tetap harus prima.

Mulai Juni 2020, pelayanan eksisting buat publik, dengan prioritas protokol kesehatan. Kantor dibuka, tapi pegawai dikurangi, karena masa work from home. Maka, dimulai dari kuota 50, 100 dan 150. Ternyata, muncul animo besar dari masyarakat. Animo masyarakat tinggi. Mungkin karena setelah dua bulan mereka bekerja di rumah, jadi bosan.

Kayaknya, mereka menganggap layanan mengurus paspor di kantor Imigrasi itu seperti hiburan, having fun. Daripada mereka jalan-jalan di mall, mending mereka ngurus paspor, baik itu paspor baru atau penggantian.

Karena bisa dikatakan, mayoritas warga Batam itu membutuhkan paspor. Karena bagi mereka pergi ke Singapura atau Malaysia itu seperti perjalanan komuter. Pagi berangkat, sore pulang.

Terus, bagaimana kita bisa mengatur jumlah orang tidak terlalu banyak, tapi kita melayani seperti yang lain? Jadi kita lakukan desentralisasi. Maka, kita buka layanan paspor kolektif. Yaitu, untuk komunitas masyarakat tertentu.

Dengan layanan ini, masyrakat tidak perlu melakukan pengurusan paspor di kantor imigrasi. Minimal 50 pemohon, nanti kita cek lokasi, bagaimana protokol kesehatannya. Setelah itu kita datang, karena alat kita bagus sekali.

Jadi, semua proses pelayanan, seperti pengambilan biometrik dan sebagainya kita lakukan di tempat pemohon. Ini menjadi pendorong dalam kebijakan nasional yang disebut eazy pasport. Jadi, pemohon tidak usah datang, tapi didatangi oleh petugas imigrasi.

Lalu, berkembang lagi bagaimana kalau warga yang rentan terpapar covid? Orang tua dan mereka yang rentan lainnya. Inilah yang kemudian didatangi oleh petugas imigrasi. Jadi, kita mencegah penularan covid secara masif. Tapi penerimaan negara tetap masuk. Karena pembayaran dokumen kan langsung di bank lewat kode billing. Ini yang menyangkut pelayanan untuk warga Indonesia.

Untuk layanan warga negara asing, yang selama ini hanya layanan standby sudah bisa on call. Bagi mereka yang stay di Batam, sudah bisa dilayani, jadi tidak akan sampai over stay.

Di bidang penindakan, tidak harus melakukan tindakan represif, tapi juga pendampingan-pendampingan. Kalau ada masalah administrasi, kita beri konseling. Lalu, diberikan kesempatan, meskipun tetap ada tindakan represifnya.

Selain memberikan izin tinggal orang asing, di masa pandemi ini, di Batam ini banyak warga yang berkewarganegaraan ganda. Misalnya karena pernikahan. Ini yang publik perlu mengetahui. Jadi, Kantor Pelayanan Imigrasi Kelas I Batam itu bukan hanya urusan paspor saja.

Terus, dalam waktu dekat, kita akan melakukan pendampingan anak berwarganegaraan ganda yang sudah masuk waktunya untuk memilih negaranya.

Pendampingan untuk orang asing yang akan melakukan transaksi bisnis. Misalnya, orang asing ingin beli kapal di Batam, tapi harus tinggal enam bulan, nah itu pakai izin tinggal apa. Saat ini, sudah empat perusahaan yang sudah kita lakukan pendampingan.

Kemudian, dalam rangka keterbukaan informasi publik, Ismoyo juga mengungkapkan data angka sebagai berikut :

Selama tahun 2020, jumlah WNI yang masuk ke Indonesia melalui Batam sebanyak 322.255 orang. Sedangkan yang berangkat melalui Batam sebanyak 281.320 orang.

Sementara itu, jumlah kedatangan WNA ke Indonesia melalui Batam sebanyak 255.334 orang. Dan WNA yang meninggalkan Indonesia dari Batam sebanyak 267.086 orang.

Kemudian, selama tahun 2020 Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam telah memberikan pelayanan pembuatan paspor kepada sebanyak 3.653 orang.

Sementara itu, pelayanan terbatas untuk orang asing di Batam sebanyak 2.649 orang. Sedangkan izin tinggal tetap sebanyak 78 orang, kebanyakan karena pernikahan.

Lalu, untuk layanan Kemudahan khusus keimigrasian (Dasuskim) izin tinggal terbatas perairan telah diberikan kepada 2.392 orang. Dan untuk pemegang izin tinggal kunjungan, sebanyak 1.456 orang.

Dari paparan Ismoyo tersebut, dapat ditangkap potret fakta kinerja Kantor Pelayanan Imigrasi Kelas I Batam saat ini yang semakin inovatif, kreatif, adaptatif dan berintegritas. Tentu saja, tetap ramah dan fokus pada pelayanan publik di tengah pandemi corona.

Seperti filosofi buku dan kue, layanan Kantor Pelayanan Imigrasi Kelas I Batam saat ini pun memadukan antara kecerdasan dan kenyamanan, buku dan kue.*

Editor: Dardani