Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Iran Bersumpah Balas Kematian Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh yang Ditembak Mati
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-11-2020 | 14:52 WIB
A-AHLI-NUKLIR-IRAN.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mobil yang membawa ilmuwan terkemuka Mohsen Fakhrizadeh penh dengan bekas tembakan. (Foto: Ist)

 

BATAMTODAY.COM, Teheran - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, mengatakan bahwa negaranya memberi kecaman keras terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ilmuwan nuklir senior Mohsen Fakhrizadeh.

Baqeri menyalahkan serangan 'biadab' itu. "Ini teroris yang terkait dengan arogansi global dan rezim Zionis yang jahat," ujarnya menyinggung bahwa Israel ada di balik pembunuhan itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/11/2020).

Iran akan membalas kematian tersebut, baik kepada pelakunya maupun kepada siapa saja yang ikut andil atas kejahatan pembunuhan. Ia meyakinkan bangsa Iran bahwa pelaku serangan teror akan dikejar dan diadili.

Dalam reaksi serupa, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, penasihat militer Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei, bersumpah akan memberikan tanggapan yang menghancurkan kepada para pelaku, seperti dilaporkan oleh Press TV, Sabtu (28/11).

"Kami akan menindak keras mereka yang membunuh Fakhrizadeh seperti petir dan membuat mereka menyesali perbuatan mereka," katanya.

Fakhrizadeh telah digambarkan oleh dinas intelijen Barat dan Israel selama bertahun-tahun sebagai pemimpin misterius dari program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003. Israel dan AS menduga Teheran berusaha mempersenjatai energi nuklir. Iran telah terang-terangan membantah.

Fakhrizadeh tidak memiliki profil publik, tetapi dianggap memimpin apa yang diyakini pengawas nuklir PBB dan badan intelijen AS sebagai program senjata nuklir terkoordinasi di Iran, yang disimpan pada tahun 2003.

Dia adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang disebutkan dalam "penilaian akhir" 2015 Badan Energi Atom Internasional atas pertanyaan terbuka tentang program nuklir Iran. Laporan IAEA mengatakan dia mengawasi kegiatan dalam mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklir (Iran).

Dia adalah tokoh sentral dalam presentasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2018 yang menuduh Iran terus mencari senjata nuklir.

"Ingat nama itu, Fakhrizadeh," kata Netanyahu saat itu, menampilkan foto langka dirinya di slide.

Kantor berita Tasnim sebelumnya mengatakan bahwa teroris meledakkan sebuah mobil sebelum menembaki kendaraan yang berisi Fakhrizadeh dan pengawalnya.

Menlu Iran, Javad Zarif, mengklaim ada indikasi serius bahwa Israel telah berperan dalam pembunuhan itu.

Sementara Michael Mulroy, seorang pejabat senior Pentagon, mengatakan Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir paling senior Iran dan pembunuhannya akan memperlambat program nuklirnya. Dia mengatakan tingkat kewaspadaan harus segera dinaikkan di negara-negara di mana Iran dapat membalaskan dendamnya.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani