Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pekerja Sektor Wisata yang Terdampak Covid-19 Capai 14.000 Orang
Oleh : Asyri
Minggu | 09-08-2020 | 10:04 WIB
buralamir_kepri_b.jpg Honda-Batam

PKP Developer

- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar, mengatakan, terdapat sekitar 14.000 pekerja sektor wisata yang terdampak Covid-19. Pekerja tersebut terdiri dari industri travel, perhotelan, asosiasi pariwisata, hingga ekonomi kreatif.

Data terdampak Covid-19 tersebut dihimpun hingga bulan Mei 2020. Pihaknya akan terus memperbarui perkembangan data terbaru.

"Para pekerja tersebut rata-rata terkena dampak PHK, dirumahkan, hingga mendapat upah sebagian oleh perusahaan tempat mereka bekerja," kata Buralimar di Tanjungpinang, Sabtu (8/8/2020).

Menurut Buralimar, permasalahan yang dialami tiap-tiap pelaku maupun asosiasi pariwisata berbeda-beda sebagai akibat dari pengaruh pandemi COVID-19 ini. Misalnya, perhotelan, hampir semuanya mengalami penurunan kunjungan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

Hal ini membuat perusahaan mengambil kebijakan mem-PHK maupun merumahkan karyawannya.

Selain itu, ada beberapa hotel yang tetap beroperasi di tengah pandemi COVID-19. Namun, gaji karyawan yang tadinya dibayar penuh, terpaksa dipotong menjadi sebagian atau setengah dari gaji pokok.

"Ekonomi kreatif, seperti event organizer pun sepi permintaan buat penyelanggaran iven-iven keramaian, karena terkendala imbauan pemerintah soal social distancing/menjaga jarak," sebut Buralimar.

Buralimar pun tidak menampaik bahwa yang paling terdampak sejak awal kemunculan COVID-19 ialah usaha travel. Sebab, sektor tersebut tidak punya pendapatan bulanan, tetapi berdasarkan orderan.

"Wabah COVID-19 menyebabkan orderan travel sepi. Mereka tidak punya pendapatan, alhasil jadi down," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya tetap berupaya memberikan insentif kepada para pekerja tersebut melalui program-program, seperti bantuan sembako dan pelatihan pariwisata yang digelar di tiap kabupaten/kota di Kepri.

Kemudian, ada juga bantuan sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap 8.000 pekerja wisata terdampak COVID-19 di Kepri. Ada pula program padat karya tunai untuk 500 pekerja wisata terdampak COVID-19.

"Memang program-program itu belum menyasar ke 14.000 pekerja dimaksud, karena kemampuan anggaran yang terbatas, tapi kita bakal mengupayakannya secara bertahap," demikian Buralimar.

Editor: Surya