Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tanggapan Pernyataan Kadiskes Kota Batam yang Tak Lakukan Tes Swab Rudi

Pemprov Kepri Imbau Walikota Batam Segera Lakukan Tes Swab
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Minggu | 02-08-2020 | 12:32 WIB
A-ISKANDAR-NASUTION.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Humas GTC Provinsi Kepulauan Riau Iskandar Zulkarnaen. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau menegaskan, bahwa himbauan kepada masyarakat yang hadir dallam rangkaian acara menyambut Gubernur Kepulauan Riau, H Isdianto untuk segera melakukan test swab di Tanjungpinang, Batam dan Jakarta telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Covid 19 revisi 5.

Hal ini disampaikan oleh Humas GTC Provinsi Kepulauan Riau, Iskandar Zulkarnaen, Minggu (2/8/2020), menanggapi pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi yang menyatakan Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi dan rombongan tidak perlu melakukan uji swab.

"Semua tindakan yang dilakukan oleh Gugus Tugas selalu berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid19 revisi 5," ujar Iskandar Zulkarnaen.

Iskandar Zulkarnaen menjelaskan bahwa himbauan itu merupakan langkah dari strategi penanggulangan berdasarkan tingkat penularan yang terjadi. Imbauan melakukan test swab bagi seluruh anggota masyarakat yang hadir dalam rangkaian acara Gubernur Kepulauan Riau, H. Isdianto bertujuan agar penularan segera dihentikan dan penyebarannya dapat dicegah pada kesempatan pertama.

"Strategi itu tertuang di halaman 25 dan seterusnya, sebagai langkah untuk menghentikan penularan dan mencegah penyebaran," terang Iskandar Zulkarnaen lebih lanjut.

Hasil test swab itu akan memastikan bahwa upaya untuk penghentian penularan dan pencegahan penyebaran dapat berjalan secara efektif.

"Karenanya kita menganjurkan agar segera melakukan test swab. Hasil test swab itu lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Banyak ditemukan kasus asimtomatik yakni tidak memiliki gejala covid-19, seperti Pak Gubernur, namun setelah ditest swab, (hasilnya) ternyata positif," jelas Iskandar Zulkarnaen.

Apatah lagi, satu-satunya cara saat ini untuk mengetahui apakah seseorang mengidap covid19 atau tidak, hanya melalui test swab.

"Kita tidak bisa berandai andai dalam masalah ini. Test swab satu satunya alat diagnosa covid-19, bukan prasangka pribadi," ujar Iskandar Zulkarnaen lagi.

Himbauan Gugus Tugas ini merupakan strategi penanggulangan yang dikenal dengan istilah Active Case Finding yakni upaya secara aktif menemukan kasus dan mengisolasi mereka.

Ini berbeda dengan pola tracing yang mendasari hanya pada kontak langsung. Pola tracing yang mendasari pada kontak langsung disebut dengan istilah passive case finding.

"Jadi ada miss pengetahuan di sini. Apa yang dikatakan Kadinkes Batam itu lebih pada pola passive case finding. Provinsi melakukan yang sebaliknya, lebih agresif, yakni active case finding. Harusnya tidak ada alasan lagi buat rombongan dari Pemko Batam untuk tidak melakukan test swab," ungkap Zulkarnaen.

"Apapun hasilnya, itu sangat berguna untuk memastikan kita menghentikan penularan dan mencegah penyebaran Covid-19 ini," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi saat dikonfirmasi pers melalui sambungan telepon, Sabtu (1/8/2020) mengatakan, meski Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi dan rombongan telah menghadiri dan sempat berfoto bersama dengan Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto saat acara penyambutan, namun tidak akan melakukan uji swab.

Alasan Didi, berdasarkan hasil revisi protokol kesehatan jilid V oleh Kementerian Kesehatan, isinya tidak akan melakukan uji swab kepada orang-orang yang tidak berkontak erat dengan pihak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Editor: Surya