Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sastrawan dan Budayawan Ajip Rosidi Berpulang dalam Usia 82 tahun di Magelang
Oleh : Redaksi
Kamis | 30-07-2020 | 08:52 WIB
sastrawan_ajib-rosidi.jpg Honda-Batam
Sastrawan senior, Ajip Rosidi, meninggal dunia pada Rabu (29/7/2020) malam. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Magelang - Berita duka datang dari dunia sastra Indonesia. Sastrawan senior, Ajip Rosidi, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (29/7/2020) malam. Tokoh kebudayaan Sunda itu diketahui wafat di Magelang, Jawa Tengah, dalam usia 82 tahun.

Sastrawan dan budayawan Ajip Rosidi berpulang Rabu, sekitar pukul 22.30 WIB dalam perawatan pascaoperasi di RSUD Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah. Ajip mengalami pendarahan di otak setelah terjatuh.

"Betul, saya sedang 'ke sana ke mari' (mengurus segala sesuatu, red.) ini," kata salah seorang anak Ajip Rosidi, Nundang Rundagi, Rabu (29/7/2020) malam.

Ajip Rosidi itu menjalani perawatan dan operasi di RSUD Tidar Kota Magelang sejak sekitar sepekan terakhir, akibat terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Nundang menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait dengan rencana pemakaman karena dirinya masih sibuk mengurus jenazah ayahnya itu.

Dalam keterangan Nundang, Ajip harus menjalani operasi karena perdarahan di otak, akibat terjatuh tersebut.

Ajib Rosidi, sastrawan yang berasal dari Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menaruh minat besar terhadap perkembangan bahasa dan sastra Sunda.

Ajip Rosidi telah menghasilkan ratusan karya dalam bentuk buku maupun publikasi tulisan. Ia meraih gelar doktor kehormatan, honoris causa, bidang ilmu budaya dari Universitas Padjadjaran pada 2011.

Ajip Rosidi lahir pada 31 Januari 1939 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Ia merupakan sastrawan Indonesia, penulis dan budayawan. Pernah menjadi dosen tamu di Jepang. Kiprahnya dalam memajukan kebudayaan Sunda antara lain melalui pendirian Yayasan Kebudayaan Rancage, yang dibentuknya pada 1993.

Banyak karyanya yang telah terbit, serta diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperi Inggris, Belanda, Prancis, Rusia, Jepang, dan Cina. Sebagai bentuk pengakuan atas jasa-jasanya, Universitas Padjajaran menganugerahinya gelar doktor kehormatan dalam bidang ilmu budaya.

Sumber: Antara
Editor: Surya