Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemimpin Gereja Ortodoks Bartholomew Berterima Kasih Kepada Erdogan Atas Pembukaan Biara Sumela
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-07-2020 | 16:18 WIB
A-GEREJA-ORTODOX.jpg Honda-Batam
Pemimpin Gereja Kristen Ortodok Fener Bartholomew bersama Erdogan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Ankara - Pemimpin Gereja Kristen Ortodok Fener-Yunani, Bartholomew, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas pemulihan Biara Sumela dan pembukaan kembali biara itu untuk dikunjungi.

Biara Sumela yang bersejarah di Turki dibuka kembali untuk dikunjungi pada hari Selasa setelah pekerjaan restorasi, dimana biara ini telah dijadikan Museum oleh Republik Turki selama 88 tahun lalu atau lebih lama dari Aya Sofia.

Direktorat Komunikasi Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Erdogan dan Bartholomew berbicara melalui telepon. "Bartholomew menyatakan rasa terima kasihnya kepada Erdogan atas dukungan dan minatnya dalam pemulihan Biara Sumela," terang direktorat, seperti dikutip dari AA, Rabu (29/7/2020).

Dalam kesempatan yang sama Bartholomew juga mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha kepada umat Islam khususnya yang ada di Turki.

Pekerjaan restorasi di biara agung itu telah selesai setelah lansekap, penyelidikan, dan penguatan pemeliharaan geologi dan geoteknik batuan dilakukan di kompleks biara.
Salah satu pusat wisata religi paling penting di Turki itu sebagian telah dibuka untuk pengunjung pada Mei 2019 setelah melewati upaya pemulihan selama lebih dari tiga tahun, yang dimulai pada Februari 2016.

Terletak di distrik Macka, Biara Sumela adalah situs sejarah dan budaya yang penting. Bangunan bersejarah itu dimasukkan dalam daftar sementara situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000.

Pembukaan kembali Biara Sumela sekaligus menjawab kritikan barat kepada Erdogan terkait pembukaan kembali Aya Sofya sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim.

"Jika Turki tidak menghormati budaya yang berbeda, seperti yang diklaim oleh beberapa negara Barat, itu tidak akan memulihkan dan melestarikan artefak bersejarah seperti itu," kata Erdogan.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani