Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasan Bio Farma Kerjasama Kembangkan Vaksin Corona dengan China
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 24-07-2020 | 10:12 WIB
ilustrasi-vaksin-corona12.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kerja sama pengembangan vaksin virus Corona (COVID-19) dari China sempat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Sebagaimana diketahui, vaksin asal China ini merupakan buatan Sinovac Biotech Co. yang merupakan perusahaan biofarmasi yang fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin. Perusahaan tersebut berbasis di Beijing, China.

Menjawab keresahan tersebut, PT Bio Farma (Persero) pun angkat bicara. Menurut Head of Corporate Communication PT Bio Farma, Iwan Setiawan salah satu alasan penunjukkan Sinovac sebagai mitra pengembangan vaksin adalah karena Sinovac memiliki beberapa kesamaan dengan Bio Farma, terutama dari riset vaksinnya. Keduanya sama-sama telah melakukan riset terhadap jenis vaksin yang sama yakni inactivated vaccine SARS Cov-2.

"Jadi ada beberapa yang ada kesamaan. Kan ada kemudian ada vaksin inactivated vaccine SARS Cov-2, kemudian ada recombinant. Nah ini yang dibuat di mereka itu adalah yang inactivated, kita yang kita buat di Bio Farma juga sama," ungkap Iwan dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (23/7/2020).

Selain itu, keduanya juga menggunakan teknologi yang serupa sehingga mempermudah proses produksi.

"Ada kesamaan teknologi, sehingga kita tidak perlu lagi ada pengembangan dari sisi teknologi karena kita sudah menguasainya di Bio Farma dan nanti kita tinggal membuat secara massal saja," sambungnya.

Lalu, produk-produk Sinovac juga secara lembaga sudah diakui oleh World Health Organization (WHO), sehingga secara kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi.

"Kemudian berikutnya dari sisi quality kita kan Bio Farma sudah terakreditasi oleh WHO produk kita. Nah untuk Sinovac juga sama, produknya yang lain sudah terakreditasi oleh WHO," tambahnya.

Rencananya, bila proses uji klinis tahap III menunjukkan hasil yang positif, Bio Farma memproduksi sebanyak 250 juta dosis vaksin setiap tahunnya. Namun, untuk tahap pertama, Bio Farma hanya akan memproduksi 100 juta dosis.

Bila semua berjalan mulus sesuai rencana, maka diperkirakan Bio Farma bisa mulai memproduksi vaksin pada Januari 2021.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha