Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disnaker Batam Janji Pertemukan Buruh dengan Pemilik PT RLP
Oleh : Gokli/Dodo
Kamis | 17-05-2012 | 13:18 WIB

BATAM, batamtoday - Dinas Tenaga Kerja Kota Batam melalui pengawas tenaga kerja, Jalfirman berjanji akan mengkonfrontir buruh outsourcing PT Raja Labora Panbil dengan pemiliknya perusahaan.

"Kita akan pertemukan mereka (buruh) dengan pemilik PT RLP pada Selasa (21/5/2012) mendatang," kata Jalfirman, Rabu (16/5/2012) kemarin.

Menurutnya, permasalahan buruh outsourcing yang merasa diputus kontrak sepihak oleh pemilik PT RLP saat ini sudah mereka tangani. Berdasarkan surat pengaduan yang sudah dilayangkan oleh buruh outsourcing ke pihak Disnaker Batam, mereka sudah memanggil menajemen PT RLP dan pihak buruh.

"Kemarin kita sudah mendapat jawaban dan sudah kita beritahu sama pihak buruh. Tapi, masih akan kita lakukan konfrontir antara pemilik PT RLP bersama buruh outsourcing," jelasnya.

Jalfirman juga mengatakan selama ini pihak menajemen PT RLP sesalu merespon beberapa panggilan yang dilayangkan oleh pihak Disnaker Batam. Tapi, memang permasalahan itu belum terselesaikan secara baik.

"Belum ada kendala, menajemen PT RLP selalu merespon panggilan kita. Makanya, Selasa depan akan kita konfrontir,"katanya.

Koordinator buruh outsorcing PT RLP, Linda saat ditemui, Kamis (17/5/2012) mengatakan mereka tak pernah ketemu dengan pemilik perusahaan. Kemarin, saat mereka mendatangi Disnaker Batam untuk mengetahui jawaban dari pihak pengusaha, sama sekali tak bisa bertemu dan tak mau datang.

"Memang jawaban dari pihak pengusaha itu ada, tapi mereka tak datang ke kantor Disnaker Batam untuk menemui kami. Makanya, kami kecewa saat itu," papar Linda.

Linda mengatakan, pihak Disnaker Batam akan memfasilitasi pertemuan mereka dengan pemilik PT RLP karena pemutusan kontrak sepihak yang mereka terima sama sekali tak berdasar dan tak ada surat penyelesaian kontrak.

"Kami akan tagih janji Disnaker Batam untuk mengkonfrontir buruh dengan pengusaha. Kami sudah menunggu satu bulan lebih, tapi tak ada kejelasan," tegas Linda.