Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

1 Orang Meninggal Dunia

Tim Sar Berhasil Evakuasi 7 Nelayan yang Tenggelam di Perairan Natuna
Oleh : Kalit
Senin | 29-06-2020 | 11:00 WIB
basarnas-natuna11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Natuna mengevakuasi nelayan yang tenggelam. (Foto: Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri berhasil mengevakuasi 7 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang terapung-apung di perairan laut Natuna, Senin (29/6/2020).

Penanganan 7 ABK yang telah dievakuasi oleh kapal China pada Minggu (28/6/2020) tersebut dilakukan melalui operasi SAR atas informasi diterima dari Basarnas Pusat pukul 17.17 Wib.

"Ini operasi SAR penanganan terhadap 7 ABK kapal yang terapung ditolong oleh kapal China," kata Kepala Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel di Pelabuhan Tanjung Payung Penagi.

Atas informasi tersebut, kata Mexianus, Basarnas Natuna kemudian meminta data nomor satelit keberadaan kapal China tersebut dari Basarnas Pusat.

"Setelah itu, kami melakukan koordinasi dan menanyakan kebenarannya. Bahwa ada mereka melakukan evakuasi terhadap 7 ABK ditemukan pada koordinat yang telah disampaikan dan segera dilakukan medevac atau evakuasi terhadap 7 nelayan WNI dari Natuna," ujarnya Mexianus akrab disapa Mexi.

Lanjutnya, setelah kepastian informasi diperoleh, Basarnas langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Natuna untuk mengevakuasi 7 ABK tersebut.

"Kami kemudian melakukan koordinasi dengan TNI AL, TNI AD, Kepolisian dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Ketua DPRD, Ketua Komisi I DPRD, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Natuna," terangnya.

Usai berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, Basarnas Natuna kemudian bersiap siaga melakukan evakuasi dengan estimasi posisi jarak tempuh sekitar 3 jam dari Pelabuhan Tanjung Payung Penagi menuju LKB yang diperkirakan sekitar 50,03 mil.

"Evakuasi dilaksanakan pergerakan kapal pada pukul 08.30 Wib dan tiba disana pukul 11.40 Wib," jelasnya.

Menurut Mexianus, proses evakuasi 7 ABK di kapal China bernama Guoyuan 28 tersebut dilakukan cukup lama.

"Prosesnya begitu lama, berkisar 1 jam. Setelah melakukan evakuasi kapal kemudian bergerak kembali menuju Pelabuhan Penagi, tiba pada pukul 03.40 Wib. Di Penagi ABK kapal tersebut dievakuasi bersama Tim Gugus Tugas Covid-19," terangya.

Mexianus menyebutkan, 7 ABK kapal tersebut dikabarkan sempat terapung selama tiga jam. Mereka tenggelam akibat diterjang badai.

"Mereka mengapung kemudian ditemukan oleh kapal China. Kapal tersebut tenggelam akibat badai. Satu korban meninggal atas nama Gusaini, usia 54 tahun, alamat Ketapang," tuturnya.

Enam orang yang selamat lanjut Mexianus, pertama adalah Nakhoda Kapal atas nama Burgas alamat Mempawah. Kemudian para krunya Alfian (53), Teguh (29) alamat Mempawah Timur, Jamuris (53) alamat Tanjung dan Lendra (33) alamat Pontianak.

"Jadi korban tersebut dari Tim SAR menyerahkan kepada kepolisian dan kepolisian menyerahkan ke Tim Gugus Tugas Covid-19," paparnya.

Sebelum mengakhiri, Mexianus sempat menjelaskan seperti apa kronologis kejadian.

"Kapal ikan ini namanya KM Sidik, bergerak pada hari Jumat dari Tanjung. Mereka membawa ikan kurang lebih 6 ton menuju Kuala Mempawah Pontianak. Pada hari Sabtu tanggal 28 pukul 3 subuh, kapal dihantam badai dan mengakibatkan air masuk. Mesin pompanya tidak berfungsi sehingga tenggelam," tutupnya.

Pantauan di lapangan sekira pukul 01.30 Wib tiga unit mobil ambulance dan satu unit mobil jenazah bersama 2 unit mobil SAR terlihat stanbay di Pelabuhan Tanjung Payung Penagi, Kecamatan Bunguran Timur.

Sedangkan di Kantor Dishub tampak Kepala Dinas Perhubungan, Iskandar, Ketua DPRD Natuna, Andes Putra, Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Aris Munandar, Kepala Basarnas, Mexianus, Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Natuna, Nikmat, bersama Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BMKG, Danlanal, Dandim dan Wakapolres menanti datangnya Kapal SAR 245.

Editor: Yudha