Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berikan yang Terbaik untuk Batam, ATB Konsisten Hadirkan Layanan Berkualitas
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 28-02-2020 | 17:40 WIB
atb-konsisten.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Petugas ATB bekerja 24 jam untuk memastikan kualitas layanan air berjalan maksimal. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Transformasi PT Adhya Tirta Batam (ATB) mengelola air bersih dengan moderen, jadi pelopor kekinian di industri air

Di tengah cadangan air baku yang terbatas, ATB tetap berupaya memberikan layanan air bersih terbaik bagi masyarakat Kota Batam.

Hampir 25 tahun mengabdi di Batam, tak menjadikan ATB berpuas diri. Lebih dari itu, ATB berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, sebagai bentuk pemenuhan tanggung jawab moral dalam hal pemenuhan layanan air bersih berkualitas.

Menurut Tutik, warga Kecamatan Batuaji, layanan air di Batam telah berkembang hingga melebihi harapan. Apalagi bila membandingkan layanan air di Batam dengan sejumlah daerah, yang walaupun memiliki sumber air berlimpah, namun belum mampu memberikan layanan air bersih yang memadai bagi penduduknya.

"Pelayanan ATB sudah yang terbaik yang kami rasakan, dibanding daerah lain. Semoga ke depannya bisa terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan Kota Batam," jelasnya.

Wanita yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Batuaji ini juga mengapresiasi respon petugas ATB yang selalu tanggap dan cepat mengatasi masalah di lapangan. Dengan demikian, pelanggan tak perlu berlama-lama merasakan dampak negatif bila ada gangguan.

"Tidak pernah sampai ada kendala yang besar yang mengganggu ke masyarakat. ATB cukup interaktif memberikan informasi ke pelanggan," kata Tutik.

Tutik berharap ATB bisa terus memberikan pelayanan air bersih di Kota Batam. Peningkatan kontinyuitas suplai menjadi salah satu harapannya.

Iaa berharap, daerahnya bisa mendapatkan aliran air 24 jam sehari. "Jarang sekali dalam sehari mati air, walaupun belum 24 jam. Kami berharap ke depan bisa 24 jam," imbuhnya.

Ketua RW 01 Bengkong Laut, Okta Robin juga merasakan peningkatan kualitas layanan air di daerahnya. Jika dulu air hanya megnalir 5-7 jam sehari, kini warga Bengkong Laut sudah bisa merasakan aliran air 20 jam sampai 24 jam sehari.

"Air bersih di tempat kamu sudah mengalir lancar. Kami sudah bisa menimati air setiap saat. ATB memang yang terbaik, menanggapi keluhan kami dapat direalisasikan dengan cepat," ujar Okto.

Hadijah dan warga Bengkong laut lainnya juga merasa terbantu dengan pekerjaan penguatan suplai air yang dilakukan ATB. Kini, air telah mengalir lebih lama, sehingga warga tak perlu begadang untuk menampung air.

Warga Bengkong Laut berharap kualitas layanan air bersih di Batam semakin baik. Karena warga tak hanya menggunakan air untuk kebutuhan harian mereka, tetapi juga untuk aktivitas ekonomi mereka.

Jika aliran air lancar, maka penghasilan mereka juga jadi lebih baik. "Kami berharap air bisa terus mengalir. ATB sudah bagus mengelola air bersih di Batam. Kita harus terus mempertahankan sesuatu yang baik," harapnya.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan, ATB selalu menjalankan bisnis dengan berorientasi kepada pelanggan. Karena itu, ATB terus berupaya meningkatkan profesionalitas di segala lini guna menghasilkan layanan berkualitas.

Namun di lain pihak, Batam harus serius memperhatikan cadangan air baku yang semakin berkurang. Dengan kondisi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim, menyebabkan cadangan air baku terus menipis.

"ATB telah berupaya mengelola air yang ada secara efisien. Sehingga cadangan air yang terbatas masih bisa bertahan hingga hari ini. Namun, seefisien apapun ATB mengelola air, jumlahnya tidak akan mencukupi jika tidak dibarengi dengan penambahan cadangan air baru," jelasnya.

Saat ini harapan terbesar masyarakat Batam ada di Waduk Duriangkang. Namun, cadangan air di waduk yang menopang 70 persen kebutuhan Kota Batam itupun terus menurun.

Saat ini elevasi air telah berada pada angka -2,94 meter di bawah Spillway, dan terus mengalami penurunan 2 cm setiap harinya.

Jika elevasi air di Waduk Duriangkang telah menyentuh -3,4 meter di bawah Spillway, maka suplai air kepada 235 ribu pelanggan akan terganggu. Tidak hanya pelanggan rumah tangga, namun juga pelanggan industri dan bisnis.

"Mari kita bersama-sama peduli dengan kelangsungan air kita di masa depan dengan menghemat penggunaan air. Gunakan air seperlunya. Dan kita juga berharap segera ada tambahan sumber air baku baru," imbuhnya.

Editor: Gokli